Subscribe Us

WAHAI BIDADARI DUNIA

Bidadari dunia langkahmu senantiasa terjaga
Tak tersentuh jin dan manusia
Hijabmu adalah takwa
Senandungmu adalah Dzikrullah
Pesona wajahmu adalah pancaran air wudhu
Perjuanganmu merentas jalan dakwah
Mencerdaskan pemikiran umat menuju takwa tujuanmu

Kau harapan ikhwan beriman
Meminangmu karena ahlak dan agamamu yang mengagumkan
Sungguh aku iri kepada perjuanganmu
Bidadari harapan insan
Sungguh aku rindu di dekatmu
Sungguh aku ingin bersamamu
Belajar menjadi muslimah berarti di mata Illahi

Ku berharap kelak dari rahimmu
Terlahir generasi yang cemerlang untuk islam
Sang pembela kebenaran setangguh Panglima Khalid bin walid
Sang negarawan yang adil sehebat Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Sang penakluk Konstantinopel sebelia Muhamad Al-Fatih
Hingga cahaya islam bersinar kembali dari ufuk barat sampai timur

JAGA HATIMU WAHAI UKHTI...

Banyak hal yang musti kita jaga ketika kita memproklamirkan ingin menjadi seorang muslimah yang kaffah. Dengan selembar kerudung yang menutupi rambut indah kita, selembar jilbab yang rapat membalut tubuh kita ada banyak hal yang musti kita jaga yaitu Izzah sebagai perempuan muslimah. Bukan berari dengan berkerudung lebar di tambah jilbab/ gamis kita jauh dari godaan para kaum adam. Syetan itu bertebaran di mana-mana dan senantiasa ingin menjerumuskan ke kokohan iman yang telah kita bangun dengan susah payah.

Sebagai manusia yang normal kita di berikan fitrah cinta. Dan virus-virus itu jika sudah hinggap di hati akan mendobrak batas kerasionalan kita. Dengan menjadi muslimah bukan berarti kita terhindar dari virus cinta. Para ikhwan pun tak semuanya mampu mengaplikasikan agamanya dalam kehidupan. Dia selalu menebar pesona-pesona rayuan gombalnya dengan berbagai cara. Ikhwan juga manusia kan? Apalagi ikhwan abal-abal yang memakai kata ikhwan cuma sekedar labelnya saja. Dulu aku sering menjumpai orang-orang kaya gini, cuma sekedar pingin tahu aja. Bersyukur sebagai orang yang tidak mudah jatuh cinta hingga tak terjebak. Dan kebetulan waktu itu jug masih tomboy, belum seperti saat ini. Untuk para akhwat aku cuma mau ngingetin aja, hati-hati menghadapi mereka. Kecuali jika mereka memang benar-benar serius ingin menjadikan dirimu sebagai pendamping hidup. Itu pun jangan di kasih jarak dengan ingin mengenal dirimu lebih jauh dulu, sama artinya memberikan peluang berbuat dosa.

Hati perempuan itu pada dasarnya lembut. Yang asalnya sebel setengah mati jika di gombalin terus-menerus dan kita ladenin pasti luluh. Bukan pengalaman pribadi ya, ini hasil data survei. kalau saya pribadi no time for love before married.

Ada banyak cara cowok deketin mangsanya apalagi yang berstatus muslimah. "Asalamu'alaikum, ukhti?" itu pada awalnya lalu meluber kemana-mana. Mau ngomongin tugas dakwah malah jadi nyimpang sama perasaan. "Ukhti, ane kagum deh sama antum. Sudah cerdas shaleh,bla...bla... Kira-kira antum mau nggak jadi ibu buat anak-anaku?" waduh ujungnya nodong perasaan. Ikhwan kaya gini kalau di ladenin jadi pusing kayak gasing. Coba suruh dia melamar ke rumah, pasti alasan sepanjang kenangan dia utarakan. Belum cukup ilmu, cukup uang, dan ujungnya butuh mengenal dirimu lebih jauh ukhti. Kalau orang yang mau mengaplikasikan agama dalam kehidupan mustinya nggak kayak gini kan? Cuma berapa biji ikhwan kayak gini di dunia ini. Akhwat juga memang tak semuanya mampu memoles citra ke akhwatannya dengan sempurna.

Gimana sih cara mengabaikan mereka? Ya cuekinlah dari pada hati kita rusak. Mending kalau bisa menjaga hati. Kalau hatinya terlalu lembut, virus-virus cinta akan menyebar membunuh ke istiqomahan kita. Misal kita dapat sms dari ikhwan abal-abal kayak gene... " Ukhti, ane pusing nih. Ane lagi futur, gimana ya supaya ane bisa dekat lagi dengan Allah?" Kalau ikhwannya nggak abal-abal dia pasti lari ke murrabinya untuk mencurahkan seluruh permasalahan hidupnya, sama Allah lebih baik. Sama Murrabi hatinya lebih terjaga, mungkin dia di carikan pendmping hidup sekaligus supaya ada yang mensupport semangat dakwahnya. kalau lari ke akhwat sama aja mengundang syetan masuk merusak hatinya. Begitupun sang akwat lebih aman curhat sama musripahnya.

Karena pada dasarnya hati akhwat itu lembut nggak kaya saya yang tegas maka di replylah sms si ikhwan abal-abal. "Sebaiknya kamu banyak berdizikir, shalat malam, bla...bla..." Bagusnya di cuekin atau di delete tapi nggak tega apalagi dia kan baik-baik sms akunya masa harus di cuekin. Sepanjang jalan kenanganlah kita beralasan.

Dan si ikhwan pun kembali membalas sms si ukhti tersebut. "Syukron ya ukh... sungguh motivasi yang sangat bagus. Jangan sungkam-sungkam motivasi ane ya, ukh... Ane benar-benar butuh orang yang bisa memotivasi. Jangan lupa entar malem bangunin ana tahajud, bukan tahajud jadinya malah SMS an. Jangan pernah ngalamin kaya gitu deh!

Untuk para akhwat bersikap tegaslah menghadapi kaum adam yang sedang tebar pesona untuk menarik perhatianmu. Kecuali jika pangeran itu datang melamarmu dan langsung menikahimu. Tapi hari gini nggak pacaran susah nikah taukkkk... itu komentar teman-teman. Jodoh itu Tuhan yang mengatur, berprasangka baiklah kepadanya. Jika belum juga pangeran datang melamarmu, mungkin Allah masih memberi kesempatan pada dirimu untuk memperbaiki diri menjadi muslimah sejati, memberi kesempatan untuk jadi aktivitas dakwah, memberi kesempatan untuk jadi tulang punggung keluarga terlebih dahulu. Dan Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hidup kita selama kita memegang risalah Nya. Jangan pernah dengar apa kata orang dengan kesendirianmu, yang menjalani hidup ini adalah kita. Jadikan Al- qur'an sebagai panduan prilaku kehidupan kita dalam melangkah  bukan panduan yang ingin membuat kita tersesat jadi pengikut Syetan.

Sibukan diri kita menjadi bunga dakwah ( Buku, ngaji dan dakwah) di saat kita futur ada yang senantiasa mengingatkan langkah kita. Tipu daya syetan itu cerdik maka berhati-hatilah. Jangan sampai dirimu jadi hiasan rusak wahai para muslimah. Hanya seorang yang berhak memilikimu seutuhnya, yaitu pendamping hidupmu. Semoga kita mampu menjadi muslimah yang bisa menjaga ke istiqomahan kita. Amin ya rabbal alamin.

RUMAH TANGGA...OH...RUMAH TANGGA

Rumah tangga oh rumah tangga. Dengan segala macam problematika hadir menemani pejalanan. Begitu curahan teman-teman yang sudah menikah. Kadang pingin tersenyum kalau mereka sudah cerita tentang segala permasalahannya di rumah. Sampai hal terkecil mereka ceritakan. Tentang suami yang pingin selalu dilayani kayak raja. Tentang anak-anak yang seperti mobil yang dikit-dikit ngeng, karena menangis, tentang mertua yang menyebalkan dsb.

Kebanyakan mereka menikah lebih banyak mengandalkan cinta. Tak pernah terpikir bahwa suatu saat cinta akan menjadi hambar jika tak pintar merawatnya. Tak pernah terpikir bagaimana menghadapi anak-anak masa kini yang membutuhkan banyak ilmu untuk mendidik mereka. Tak pernah di pikirkan bagaimana mengambil hati mertua supaya sayang pada kita. Rumah tangga bukan satu hari-dua hari, tapi seumur hidup itulah harapan yang di inginkan oleh semua insan? Semuanya di biarkan mengalir seperti air, sementara air kebanyakan mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah.

Ketika badai datang menguji kebahagiaan nahkoda yang sedang di layari, tanpa pembekalan iman yang kuat karena sang nahkoda tak begitu handal membawa pelayaran menuju dermaga jannah Nya. Tak sedikit rumah tangga yang karam. Kemana cinta yang dulu selalu di dengungkan di setiap waktu, kemana rindu yang dulu selalu datang menggebu. Semuanya hilang tak berbekas. Dari cinta menggebu lantas menjadi musuh, dan anak-anak menjadi koraban ambisi ke egoisan para orang tua. Menjadi boneka-boneka yang selalu jadi bahan perebutan. Diracuni dengan pikiran negatif. Sehingga banyak anak korban penceraian  secara emosi  kurang stabil.

Wahai para calon ibu-ayah sama sekali tidak ada larangan untuk menikah di usia muda. Itu malah lebih bagus untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat  dengan menggenapkan separu Dien. Tapi belajarlah untuk dewasa secara berpikir dan emosi. karena menikah bukan untuk sesaat. Pertebal keimanan dengan banyak mengkaji islam agar rumah tangga tidak mudah goyah ketika uji. Sabarlah dalam rumah tangga karena kesabarab bagian dari perbendaharaaan Syurga. Saling memotivasi jika di antara salah satunya futur bukan saling mengompori hingga membuat tabung gas meledak. Bukankah intinya pernikahan saling melengkapi. Wanita dengan kelembutannya harus mampu menjadi penenang, dan laki-laki dengan kekuatannya harus mampu menjadi pelindung agar keluarga aman dan tentram dalam naungannya.

Saya pernah tanya-tanya pada ibu yang sudah menikah , kata mereka ketika suami dalam keadaan keimanan yang bagus dan penuh ghiroh sang istri merasa nyaman luar biasa. Tapi ketika ke imanan suami dalam ke adaan menurun rasanya pingin berpisah saja. Untuk sang istri jadilah motivator di saat keimanan sang suami menurun.

Sebisa mungkin jangan pernah ceritakan aib keluarga di depan teman-teman kita. Dengan mengatakan suami kita begini dan begitu. Setiap orang pasti ada ke kurangannya. Jadilah istri yang bisa memahami karakter sang suami. Di saat dia lelah jangan kita mengadu tentang permasalahan kita ke padanya. Redakan dulu lelahnya. Saya pernah dengar seorang ibu  di sebuah acara "Kontribusi wanita untuk Islam" Dia berkata: Di saat suami lelah terus kita  mengeluh, "Bi minggu depan Ummi harus ngisi seminar, gimana ya Bi, padahal Umi belum bikin persiapan apa-apa. harus bikin slide show, harus ini, harus itu dsb. Padahal si suami baru pulang kerja, masih cape. Harusnya di kasih air minum dulu kan tenang. Lebih bagus kalau belajar pada siti Mariyah perempuan teladan di zaman rasul sehingga Rasulullah menyarankan putrinya Fatimah untuk belajar padanya agar bisa menjadi istri yang shalehah.

Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah tapi belajarlah mengatasi masalah dalam rumah tangga. Sebisa mungkin sosialisasikan kesibukan kita pada anak-anak. Meski pun mereka masih kecil, tapi anak-anak sekarang sudah cerdas lho. Kalau kita sang aktivitas dakwah, ceritakan kesibukan kita pada mereka. Anak-anak bukanlah beban, tapi dia adalah teman yang bisa di jadikan sandaran dalam perjuangan.

Saya punya teman seorang Ibu yang aktivis dakwah, dia punya enam anak yang masih kecil dan dengan suaminya berjauhan. Suaminya di Kalimantan dan sang Istri di Sukabumi, tapi dia bisa menghandle anak-anaknya dengan baik. Yang selalu di ajak di kegiatan-kegiatan dakwah. Dan sang anak senang, ceria nggak rewel. Dan salutnya meski pun anak-anaknya masih kecil-kecil tapi memiliki jiwa pejuang calon mujahid-mujahid islam. Si Ibu bercerita bagaimana mendidik anak-anaknya dalam menerapkan syariah islam di rumah dan lingkungan. Dia selalu mensosialisasikan kegitan dakwahnya pada anak-anak sehingga si anak paham perjuangan Ibunya seperti apa.

Yupzs,bagi para patsuri dan calon patsuri belajar dan terus belajar daam segala hal agar rumah tangga yang kalian bina dan akan kalian bina tetap kokoh sampai hayat meskipun badai terus datang menghantam. Hanya ke imanan di dada yang menancap kuat, kita bisa mengatasi semua Problematika hidup. Karena Allah sebaik-baiknya penolong Mu.

KENAPA ISLAM YANG TERUS DISALAHKAN

Ketika Indonesia rusak akibat diterapkannya sistem aturan kapitalis, namun mengapa Islam yang selalu di persalahkan? 

Ketika para pejuang islam berbicara tentang penegakan khilafah islamiyah sebagai jalan keluar untuk memecah permasalahan yang membuat rusaknya negri ini di segala bidang kehidupan terutama degradasi moral yang merembet ke masalah hukum, perekonomian, pendidikan juga kebudayaan, kenapa harus khilafah yang dipersalahkan?  Padahal para penganut paham sekuler/liberal sangat ketakutan, mereka terus menerus melakukan serangan sistematis dengan menjelek-jelekan citra islam yang melanggar demokrasi dan HAM seperti yang dikeluarkan oleh The Rand corporation.

BAHAGIA MENJADI REMAJA TERASING

BAGIAN   SATU
Friends all,  jadi remaja terasing di sini bukannya kita kuper plus jadi remaja yang dapat stempel cap nggak gaul yang menarik diri dari pergaulan sekitar. Tapi remaja terasing disini sesuai dengan apa yang di gambarkan Rasulullah dalam hadisnya; “Islam bermula dalam keadaan asing dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing. (HR. Muslim)

TIPS HEMAT MENGELOLA KEUANGAN ALA MUSLIMAH



Arini tampak sibuk menghitung anggarannya untuk satu bulan kedepan, setelah di hitung semuanya tertera jumlah uang yang harus dikeluarkan , satu juta. Gadis itu memijit keningnya pusing padahal banyak anggran yang telah di kurangi tapi masih tetap memakan biaya tinggi karena meroketnya harga-harga. Dia masih berstatus sebagai single woment yang bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji kurang dari dua juta di tambah aktive mencari sampingan. Lantas bagaimana dengan orang yang sudah berumah tangga pasti di buat pusing tujuh keliling. Arini kembali menghitung anggaran yang harus di keluarkan  untuk biaya kost, makan sebulan, biaya internet, beli beberapa buku, bayar langganan koran, tabloid, majalah tak ketinggalan fashion yang murah sebagai penunjang perform juga ditambah kecantikan. Belum kegiatan organisasi yang membutuhkan biaya, kegiatan dakwah dan infak perbulan. Biaya segitu sudah termasuk semua hal yang jauh dari aura kemewahan.
Berbeda dengan Silvi dia sama juga muslimah yang sudah bekerja tapi setiap menghadapi tanggal muda dia selalu dibuat pusing tujuh keliling. Seperti kata pribahasa gali lobang tutup utang. Setiap gajihan pasti uangnya habis buat bayar hutang dan selanjutnya dia di pusingin siapa yang bisa jadi inceran untuk di pinjami uangnya. Dari segi kehidupan memang dia termasuk gadis boros, perform selalu yang ber-merk padahal dia bukan termasuk aktivis seperi Arini tapi kehidupannnya selalu kurang dan kurang. Menabung adalah sesuatu hal yang tak pernah terpikirkan dalam agendanya.
Contoh-contoh diatas adalah sebuah gambaran betapa  kebutuhan dan gaya hidup membutuhkan solusi yang tepat untuk memanage keuangan dengan baik biar nggak di cap sebagai manusia yang boros. Dengan melakukan penghematan di segala hal bukannnya kita pelit, tapi hidup tidak hanya untuk hari ini. Jika besok sakit atau ada kepentingan yang membutuhkan biaya besar tanpa memiliki sebuah tabungan tentu akan susah dan merepotkan orang lain. Maka untuk melakukan penghematan  segala sesuatu harus di rencanakan terlebih dahulu supaya tidak tekor saat membelanjakan uang.
Ada tips-tiaps bagaimana cara mengelola keuangan agar lebih bijak, hemat dan efektif. Hal yang di utamakan adalah mengutamakan pengeluaran yang bersifat wajib dan tidak bisa di tunda. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang bisa di praktikan:
·         Memiliki Skala Prioritas
Prioritaskan hal yang paling penting untuk kebutuhan jasmani seperti kebutuhan pokok makan dan minum karena kebutuhan ini  wajib untuk di penuhi. Berapa anggaran yang harus di keluarkan tidak harus mewah tapi memenuhi standar gizi empat sehat lima sempurna.
·         Mengutamakan Pengeluaran Yang Sifatnya Reguler
Pengeluaran rutin perbulan berupa biaya untuk pengeluaran pulsa perbulan, beli buku-buku penunjang biar wawasan bertambah, biaya akses internet, ongkos untuk biaya dakwah pengeluarannya bisa di rinci dan di hitung tekan sehemat mungkin.
·         Mencari Alternatif
Dalam membelanjakan uang bisa memilih alternatif-alternatif yang menghemat pengeluaran. Sedikit menurunkan kualitas hidup mungkin tidak akan menjatuhkan harga diri yang terpenting bisa tetap eksis berkarya dan kebutuhan terpenuhi. Hidup pas-pasan, pas untuk makan, pas untuk jalan, pas untuk menimba ilmu, pas untuk berinfak kan masih mending ketimbang kekurangan.
·         Mencari Usaha Sampingan
Ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan tentunya butuh mental yang kuat. Buang jauh-jauh deh rasa gengsi karena percuma gengsi di piara jika hidup terus-terusan sengsara. Ada banyak cara untuk mencari penghasilan tambahan yang bisa di intip di internet, bisnis apa yang lagi booming sekarang. Bisnis online, pulsa, kreditin baju, jual produk herbal atau lainnnya yang terpenting halal dan tidak mengganggu ativitas kerja. Syukur-syukur kalau bisnis itu bisa berkembang hingga bisa jadi batu loncatan untuk segera hengkang dari pekerjaan utama. Dan yang lebih asyik jika dari penghasilan tambahan itu kita semakin sering berinfak dan bisa melakukan aktivitas-aktivitas sosial laaiinnya.
·         Tulis Pengeluaran Yang Sudah Di Keluarkan
Menuliskan pendapatan dan pengeluaran dalam nota akan menjadi pengontrol yang baik dalam memanage keuangan. Pengeluaran tiap hari di catat sedetail mungkin sehingga akan tau berapa pengeluaran hari itu dan sisanya bisa untuk di tabung.
·         Berbelanjalah Sesuai Kebutuhan
Jangan membelanjakan uang pada sesuatu yang nggak penting sebelum ke luar rumah untuk pergi ke Mall, pasar atau tempat-tempat belanja lainnya di usahakan catat barang-barang apa saja yang kira-kira sangat di perlukan dan ingin di beli untuk menghindari membeli barang-barang yang sama sekali nggak di rencanakan dan nggak terlalu penting pemakaiannya. Tidak membawa ATM dan uang yang berlebihan akan cukup baik karena jika memiliki uang berlebih suka gatel ingin beli barang-barang yang di luar dugaan. Memang membutuhkan komitmen yang tinggi untuk melakukannya tapi bisa di coba agar tidak ter jebak pada pemborosan.
·         Di Usahakan Ada Anggaran Menabung Setiap Bulan
Kebanyakan orang menjadikan agenda menabung karena ada sisa anggaran, akan lebih baik jika menabung adalah sesuatu hal yang wajib. Melakukan investasi jangka pendek jika jumlahnya sudah besar kita bisa melakukan investasi bergerak yang akan bermampat di kemudian hari.  Dari tabungan tersebut mungkin nantinya bisa di jadikan modal usaha kecil-kecilan yang bisa menambah pendapatan kita  dan jika kita sakit atau ada keperluan yang tidak di sangka-sangka membutuhkan biaya yang cukup besar tabungan bisa di jadikan langkah yang efektif ketimbang harus hutang sana-sini untuk mencukupi kebutuhan.
Dengan pandai kita menghemat uang, semoga bisa terhindar dari pemborosan dan hidup kita menjadi berkualitas karena mengeluarkan sesuatu sesuai kebutuhannya. Selamat berhemat.

PERAN WANITA DI PERADABAN KAPITALISME



Wanita adalah tolak ukur majunya sebuah peradaban bangsa karena wanita adalah madrasah utama yang tugasnya mempersiapkn generasi yang cerdas secara intelektual dan berkualitas secara ahlak. Dan wanita-wanita yang mampu memiliki peran seperti ini hanya ketika sistem negara menerapkan sistem syariah. Memang tidak bisa  di pungkiri di era kapitalis pun ada sebagian wanita yang mampu berperan menghasilkan generasi yang bagus tapi tidak merata. Mereka yang benar-benar memiliki pemahaman agama yang bagus serta visioner hinga mampu melahirkan SDM yang benar-benar berkualitas dan tidak sedikit di dukung dengan perekonomian yang menunjang. Karena kita nggak bisa menutup mata bahwa pendididikan yang berkualitas saat ini tergolong mahal. Tidak mampu di jangkau oleh kelas bawah.

KEPADA PEMIMPINKU YANG TERHORMAT…


Wahai para pemimpin  yang semoga senantiasa berada dalam lindungan Nya. Apa yang kau pikirkan sebelum kau menduduki kursi terhormat, sebagai pengemban amanah rakyat? Terlintaskah dalam pikiranmu jika beban yang ada dalam pundakmu sungguh sangat berat. Bukanlah suatu kebanggaan karena bersilaukan kemewahan dan kekuasaan, tapi sebuah kecelakaan saat kau tak mampu mempertanggung jawabkan hal yang sudah di amanahkan rakyat kepadamu. Bukan menyangkut satu orang-dua orang ,tapi menyangkut ratusan juta nyawa menggantungkan harapan yang baik terhadap mu.

ANTARA SENIOR DAN JUNIOR



Uh,hari ini sebenarnya Icha males banget pergi ke sekolah barunya. Hari ini adalah hari ketiga Icha ikutan tradisi ospek yang bikin dia sebel setengah mati harus ngadepin kakak-kakak senior yang jual tampang menyebalkan dan sok aksi. Banyak aturan yang di terapkan mereka dan di suruh membawa barang yang aneh-aneh bikin kantong cekak lagi. Kalau tahu gini mending ngulang lagi ke SMP tapi ia pasti akan di ledek habis-habisan jadi siswa abadi berbaju biru.
Hari ini Icha di suruh kakak seniornya membawa pulau Ikan maksudnya peyek ikan, bawa biji kacang ijo seratus biji ,korek api cap Mak lampir dan pisang raja kembar siam dll. Bikin icha bete asli kayaknya lebih asik lagi ngulang ke TK. Dua hari kemarin ia paling getol banget kena hukuman karena bawaanya nggak pernah lengkap dan ia juga paling sering banget melawan kakak senior. Kalau bisa Icha pengen ngajuin ke Departemen Pendidikan kalau teradisi kayak ginian itu di hapus aja, nggak mendidik. Ganti saja dengan yang lebih elit serta mendidik.
Kali ini Icha datang kesiangan sampai di sekolah,karena tadi Icha harus mengerjakan pekerjaan rumah dulu. Selama mama masuk rumah sakit karena kecapekan kerja, semua pekerjaan rumah ia yang mengerjakan.
“Hai Kaca mata kenapa kamu datang kesiangan? Nggak tau aturan sekolah !” bentak Kak Yuda senior kelas dua. Orangnya sih ganteng tapi sok galaknya bikin amit-amit.
“Aku datang kesiangan karena bantu orang tua dulu di rumah. Memasak,mencuci, sebangai anak yang baikkan  wajib mementingkan perintah. . .”
“Heh kamu ini Yunior! Jadi selama ospek ini kamu harus mematuhi perintah Senior,” bentak kak Yuda bikin Icha gondok.
“Kak,sekarang ini sudah Zaman  Demokrasi. Jadi teradisi Premanisme kayak begini udah nggak laku !” jawab Icha kesel
“Eh,kamu ini mau jadi sok pahlawan !” bentak Mbak Ita  yang setali tiga uang soal galaknya.
Jadi sok pahlawan lebih baik dari pada sok premanisme, batin Icha.  Kali ini ia nggak berani ngomong langsung takut senior didepannya meledak kayak bom.
“Sekarang hukuman buat keterlambatan kamu adalah merayu Kak Yuda dengan bahasa yang puitis!” suruh Mbak Ita bikin Icha sebel.
“Kalau saya nggak mau.” Jawab Icha cuek.
“Eh, kamu itu kalau disuruh senior nurut !” bentak Mbak Ita lagi .
“Maaf saja deh Mbak, saya ini orangnya nggak biasa begitu saja  patuh pada orang lain. Apalangi kalau alasannya nggak ilmiah kaya gini.” Ujarnya tanpa takut.
“Heh kamu ini  benar-benar pembangkang ya? !” Mbak Ita mulai kesal dengan yuniornya yang bandel.
“Dan Kakak-kakak yang merasa senior ini  tidak lebih sebagai Tirani !” balik Icha tanpa takut sedikitpun. Baginya  perbuatan kayak bengini harus dilawan. Jika dibiarkan begitu saja  berarti ikut berpartisipasi menyuburkan bibit-bibit premanisme tumbuh subur di negri ini. Tidak salah  kalau negri ini  tiap priodenya  menghasilkan pemimpin-pemimpin pengecut.
Kak Yuda juga ikutan kesal, baru kali ini ia nemuin siswa baru  yang nggak mempan di bentak-bentak.
“Sekarang kamu lari saja keliling lapangan sepuluh putaran. Setelah itu segera gabung dengan kelompokmu.!” Suruh Kak Yuda dengan paras tetap galak .
Untuk saat ini Icha terpaksa nurut. Baginya mendingan keliling lapangan dari pada harus merayu Kak Yuda. N’tar dia malah kegeeran lagi.
“Gila lu Cha, senior aja dilawan mana keren lagi. Kalau gue mending disuruh merayu aja. “ bisik Tita.
“Bisa-sisa dia kegeeran kalau gue merayunya. Lagian gue  nggak punya banget tampang merayu.” Jawabnya cuek.
“Sok cakep lu ! “  
“Emang dari sejak lahir gue udah cakep. Marsanda aja kalah sama gue.” Ujarnya pede. Tapi Icha emang cakep kok, apalagi kalau dia bisa lembut dikit.
“Ge-er banget lu !” Ledek Tita. “ Tapi ngomong-ngomong lu nggak jera tiap hari di hukum kakak senior.
‘Nggak lah, gue kan habis SMU mau masuk Hukum, jadi kudu dari sekarang melatih diri berjiwa baja dalam menentang ketidak adilan. Tapi lu juga harus tau setelah  gue pake baju putih abu-abu gue punya rencana untuk melakukan sesuatu.”
“Rencana apa Cha?”Tita jadi penasaran.
“Bikin balasan ngerjain itu senior.” Jawabnya kalem.
“Jadi ceritanya mau bales dendam?”
Icha mengangkat bahu acuh dan matanya mulai fokus kedepan  memperhatikan Dimas yang disuruh kedepan untuk menyanyikan lagu pelangi tapi harus dinyayikan dengan menggunakan akhiran hurup O
“Polongo-polongo… olokoh ondoh mo.  Moroh konong hojou do longot  yong boro. Polokosomo  Ogong… siopo gorongon . . .” ujarnya dengan mimik lucu  bikin suasana riuh tergelak-gelak  saat mendengarkan lagu yang dinyayikan Dimas. Saat jam istirahat tiba, lepas sesaat dari suasana yang bikin Icha bete gadis itu segera menggambungkan diri dengan teman-teman cowoknya sambil buka bekal yang dibawa dari rumah.
“Gila banget tuh nenek sihir , tiap hari dia pasti menghukum gue.” Keluh Dimas cowok yang bertampang Melayu.
“Sama gue aja bete ngadepin acara kayak gini. Kalau ditambah lagi  sampai sebulan acara MOS-nya, gue acak-acakan deh sekalian muka para senior yang sok aksi itu !” timpal Icha gemas.
“Kalau gitu kita harus bikin balesan.” Ujar Dimas.
“Emang gue juga mau bikin pembalasan.” Jawab Icha.
“Kalau gitu siiip deh.” Dimas mengangkat tangan kanannya dan begitupun dengan Icha mereka akan kompakan buat bikin pembalasan.                                                                   
Akhirnya hari-hari yang bikin bete itu lewat juga. Hari ini Icha sudah boleh pake baju abu-abu, serasa ia jadi lebih dewasa sekarang. Pagi-pagi Icha sudah menclek di sekolah barunya nyaingin satpam. Itu karena ada sesuatu yang mau dikerjakannya buat ngusilin pangeran kodok yang ngerasa sudah jadi senior.
Sampai di sekolah Icha nggak buru-buru masuk kekelasnya, tapi ia mejeng dulu didepan gerbang nunggu pangeran kodok itu datang sambil baca koran baru. Pangeran kodok yang ditunggunya datang juga setalah ditunggu hampir sepuluh menit. Icha menunggu sampai sasaranya lewat lebih dulu setelah lewat ia segera melipat koranya lalu menyusulnya dengan langkah tergesa. Akhirnya mereka tabrakan hingga buku Yuda berceceran.
“Eh,kamu tuh kalau jalan lihat-lihat dong! Pakai kaca mata tapi jalan serudukan !” semprot Yuda kesal.
“Huh segitu aja sewot. Pasti belum sarapan !” balas Icha tak kalah galak.
“Eh, kaca mata , kamu tuh jagan sok jadi murid baru deh! Baru pakai seragam baru aja sudah sok aksi !”
“Disitu tuh yang jangan sok jadi murid lama, hingga pakai semena-mena memperlakukan orang lain ! “ sengit Icha.
“Dengar ya kaca mata,aku tuh sebenarnya males baget ngeladenin kamu dipagi yang cerah ini . Hanya bikin . . .”
“ Apalagi aku , males banget  melihat orang marah-marah, cuma ngerusak pagi yang indah saja ! “  potong Icha setelah berbicara ia langsung tancap gas berlari menuju kelasnya.
“ Gimana Cha sudah berhasil belum ?” tanya Dimas setelah sampai dikelas .
“Baru pemanasan lu sendiri? “
“Sudah.” Jawab Dimas tanpa menjelaskan aksi balas dendamnya.
“ Cha itu senior bagian lu masuk kemari.” Ujar Dimas ribut .
“Tenang aja, paling dia mau jual tampang gorilanya.”  Sinis Icha.
“Selamat siang adik-adik. Maaf ya kakak mengganggu sebentar. Siapa dari kelas ini yang mau ikutan Eskul pramuka?” tanya Yuda dengan penuh wibawa.
“Nggaaaak. . .!’ jawab Icha kenceng dibales tawa temen sekelasnya.
 “Eh temen-temen ku yang ada dikelas ini, kalian nggak boleh ikutan itu Eskul. Anak Pramuka itu jarang mandi,nggak sehat. Gaya aja yang diduluin. Mendingan ikutan Rohis aja bareng aku. Kakak pembinanya pada keren dan cantik  sudah begitu mereka pada lembut-lembut. Dijamin kalian nggak bakalan sakit hati dibentak-bentak!” orasi Icha mempengaruhi teman sekelasnya bikin Yuda kesel sama si kaca mata yang punya nama lengkap Raisya Adwzar.
Yuda berusaha untuk tampil tenang didepan adik-adik kelasnya meskipun kesal setengah mati pada si kaca mata itu.
“Lu keterlaluan banget si Cha !’ protes Tita pada teman sebangkunya.
“Alah lu jangan sok bela dia deh ! Bagi gue orang kaya dia itu harus ditega-tegain. Kalau nggak dia bisa lebih tega ! Sok jadi senior.” Ujar Icha sinis. Kayaknya Icha masih dendam baget sama senior itu.
“Waktu itukan lagi Ospek dan acara seperti  udah tradisi.”
“Eh, Tita, denger ya, tradisi itu bukan Tuhan jadi untuk apa melestarikan tradisi yang nggak mendidik gitu kalau cuma nambah dosa aja! Gue lebih simpati sama anak rohis yang nggak banyak ikutan aksi kayak gini. Kalau bisa tahun depan gue yang harus jadi osis di sini, biar nggak ada lagi tradisi ospek yang kejam kayak gini.” Terang Icha yang masih dendam dengan acara MOS kemarin.
“Jadi siapa di sini yang mau ikut Eskul Pramuka?” tanya Kak yuda lagi.
Ternyata yang mengacungkan tangannya cuma lima orang dari tiga puluh lima siswa. Yang lainnya memilih Rohis, Teater, Band, PMR dan LKIR. Ich atersenyum menang melihat Kak Yuda keluar kelas dengan tampang tidak segagah waktu pertama masuk. Makanya jangan main-main dengan Raisya Adzwar, batin gadis itu.
                                                                    ***
Kali ini Icha kembali ngerjain seniornya.
“Eh, itu uang siapa jatuh?” ujar Icha ketika Yuda lewat di depan kelasnya. Yuda langsung melirik ke bawah.
“Hahaha…kena juga senior Pramuka di kerjain Yunior,” ujar Icha sambil tergelak-gelak. Wajah Yuda langsung memerah malu di liatin anal-anak kelas satu.
Sampai di kelasnya Yuda langsung uring-uringan.
“Kenapa Yud, mukamu kusut banget pagi ini?” tanya Faris perhatian.
“Hrggh… gue di kerjain lagi sama si kaca mata itu, mana di depan umum lagi. Heran banget deh gue sama itu cewek, tiap hari dia pasti ngerjain gue.”
“Habis sih kamu waktu MOS kemarin kejam banget sama dia, jadinya tuh anak bales dendam.”
“Iya sih. Tapi dia sendiri yang selalu bikin perkara dan gue nggak nyangka kalau dia bakal balas dendam. Eh, kalau nggak salah dia itukan ikutan Rohis. Apakah dia menyebalkan juga?” Yuda jadi penasaran pingin tahu sikap Icha saat di Rohis dan kebetulan Icha gabung disana.
“Nggak tuh. Tapi anak satu itu lumayan kritis. Dia yang paling banyak nanya, kayaknya dia cocock banget kalau jadi kritikus.”
“Emang mungkin dia masih keturunan tikus,” sinis Yuda.
“Sudah deh Yud, nggak usah di pikirkan. Aku yakin bentar lagi dia jadi putri yang lembut. Apalagi kalau sudah di kerudungin, di jamin kamu naksir dia mati-matian. Wajah dia kan lumayan juga, kembarannya Zhang Ziyi,” komentar Faris.
“Gue dari pada naksir si kaca mata mendingan sama temannya aja yang manis itu.” Kata Yuda. Lagian dia males naksir anak kritis gitu entar malah ketularan kritis lagi. Meskipun pada awalnya Yuda sempat terhipnotis melihat kembaran Zhang Ziyi itu. Rambutnya yang di kepang dua, pakai kaca mata bikin tambah simpatik bagi yang melihat. Ternyata gadis itu sangat menyebalkan di matanya.
“Bener kamu nggak naksir?” selidik Faris.
“Yee, ngapain sih lu nanyain soal itu segala? Jangan-jangan lo lagi yang naksir dia!” ketus Yuda.
“Hussh…aku sih mikir seribu kali kalau harus naksir. Takut terlena dan kebablasan yang terjadi malah menabung dosa. Nggak ada anggaran lagi buat naksir anak orang saat ini. Tapi kalau buat di jadikan wife, boleh juga,” ujar Faris sambil nyengir.
“Sekalian lo lamar aja dari sekarang,” saran Yuda.
“Nggak ah. Kalau ngelamar sekarang, bisa-bisa aku nggak bakalan  bisa meraih cita-cita yang sedang aku arrange. Tapi kalau sudah dapat titel dokter boleh juga,”
“Entar malah di ambil orang lagi,” ujar Yuda.
Faris  mengangkat bahu. Dia lebih tertarik membaca buku biologi karena pelajaran pertama akan segera di mulai.
                                                            ***
Siuuuttt…geblug!!! Yuda terjatuh di depan cewek-cewek manis karena dia secara tidak sengaja telah menginjak kulit pisang yang emang sengaja di buang Icha buat ngerjain mangsanya.
“Ha…ha…ha…” Icha tertawa tertawa tergelak-gelak di barengi temannya yang lain. Anak itu benar-benar jail banget kalau sudah ngerjain orang.
Wajah Yuda langsung berubah seperti kepiting rebus. Kalau tidak malu di tonton adik kelasnya, ingin saja ia mencakar wajah gadis innocent itu.
“Makanya kalau jalan itu lihat-lihat ke bawah. Jangan terlalu angkuh kalau jadi senior. Jatuh baru tahu rasa!” ledeknya bikin Yuda tambah panas. Tapi cowok itu berusaha bersikap tenang demi menjaga wibawa di depan adik kelas. Setelah bangkit, Yuda berlalu begitu saja.
“Cha, lo tuh kejam banget  sama kak Yuda. Dia itu kan kakak kelas kita, wajib untuk di hormati. Bukan ngerjainnya habis-habisan.”
“Biarin! Biar dia tahu rasa di kerjain Yunior. Supaya nggak sok kecakepan.”
“Lo gimana sih, Cha. Katanya anak Rohis tapi kelakuanmu nggak mencerminkan anak Rohis yang lembut, santun dan alim.” Tegur Mitha.
“Lo jangan sok nasehatin gue deh! Emangnya setiap anak Rohis itu harus sempurna kayak nabi? Ya nggaklah. Semuanya jugakan butuh proses. Apalagi gue masih new comig, jadi nggak bisa jreng lembut. Paham!”
“Cha, dendam itu kan nggak boleh. Jadi untuk apa kamu terus-terusan menyimpan dendam pada kak Yuda dengan cara mengusilinnya.”
“Sudah…sudah, lo ini cerewet banget sih? Jangan-jangan lo naksir dia lagi!” sewot Icha galak membuat Tita langsung diam.

Di kelas dua jurusan IPA, Faris sibuk nasehatin Yuda yang pingin bales dendam pada Raisya Adzwar yang sudah banyak ngusilin dirinya.
“Sudah Yud, nggak usah di jadikan beban soal kejadian barusan. Nanti juga dia bakal berhenti dengan sendirinya. Kalau kamu mau bikin pembalasan yang lebih kejam, itu malah akan bikin wibawamu hancur di depan adik kelas. Ssebagai orang yang punya jiwa  leader kamu tuh harus ksatria.”
“Tapi gue sudah banyak di permalukan oleh itu cewek,” Yuda terlihat masih kesal dengan kejadian yang menimpanya.
“Setiap orang juga pasti begitu jika di perlakukan kurang ajar oleh orang lain. Kita pasti pingin bikin pembalasan yang setimpal. Tapi kita jangan terburu dibakar oleh nafsu. Berjiwa sabarlah, karena sabar adalah permatanya iman.” Nasehat Faris bijak.
“Thanks Ris atas nasehatnya.” Ujar Yuda yang sudah bisa meredam emosinya karena di nasehatin Faris. Sebenarnya Yuda kagum sama Faris yang bisa lebih sabar, perhatian dan sangat bertanggung jawab.
                                                                         ***

Pulang sekolah Icha bermaksud mau menyebrang karena Bus yang di tungunya sudah datang.  Dia tidak melihat sebuah motor melaju kencang dari sampingnya.
“Icha awaaas!” teriak Tita mengingatkan tapi terlambat tubuh Icha tertabrak motor sedang pengemudi motor tersebut langsung kabur melarikan diri. Serempak teman-temannya segera menolong termasuk Yuda ikut menolong dan segera membawa gadis itu ke rumah sakit. Icha pingsan waktu di perjalanan menuju rumah sakit karena banyak darah yang di keluarkan dari kepalanya.
Icha baru sadar dari pingsannya setelah lima jam ia tak sadarkan diri. Alhamdulillah nyawanya masih bisa di selamatkan berkat kemurahan Tuhan dan kebaikan seseorang yang rela menyumbangkan darahnya untuk di donorkan. Kebetulan golongan darah Icha yang bergolongan darah O sama dengan si pendonnor.
“Alhamdulillah kamu sudah sadar sayang,” ujar mama bahagia melihat putrinya sudah mulai sadar. Mama Icha yang saat itu masih di kantor langsung segera pergi kerumah sakit ketika di kabari putrinya kecelakaan.
“Icha kenapa ada di sini Ma?”
“Kamu kan kecelakaan Cha, saat mau nyebrang waktu pulang sekolah itu,” jelas Mama yang dapat kabar dari Tita, “Untung nyawamu masih bisa di selamatkan Cha. Karena temanmu ada yang bersedia mendonorkan darahnya. Padahal Mama tadi sudah bingung banget mencari pendonor. Di keluarga kita yang golongan darahnya sama dengan kamu cuma Papa kamu yang kini entah dimana,” tambah wanita itu dengan raut muka tiba-tiba sedih jika mengingat suaminya yang tidak bertanggung jawab hingga ia harus sendirian membesarkan putri tunggalnya.
“Tita kan Ma, yang sudah donorin darahnya?” tanya Icha penasaran.
“Bukan, tapi dia cowok. Mama lupa nggak sempat menanyakan namanya. Tapi kita harus berterimakasih pada dia yang sudah  nolongin kamu.”
Icha sibuk menerka siapa temannya yang sudah rela mendonorkan darahnya itu. Mungkin Dimas, pikirnya.

Besoknya Tita datang di temani Dimas dan Kak Yuda. Lho kok dia juga ikut. Icha kelihatan kaget melihat mahluk yang kerap di usilinya ada di sini.
“Nah Icha, nak ini yang sudah menonorkan darahnya pada kamu sehingga nyawamu bisa tertolong. Trimakasih ya nak, atas jasa baikmu.” Kata Mama lembut mengucapkan trimakasih pada Yuda. Sedang Yuda cuma tersenyum samabil mengangguk sopan.
Icha terkejut demi mengetahui orang yang sudah berjasa atas kehidupannya. Ternyata Kak Yuda yang selama ini sering dia kerjai habis-habisan karena kebenciannya waktu MOS saat dia di bentak-bentak senior.
“Kak yuda, makasih banget ya, sudah mau nolongin Icha. Dan Icha juga minta maaf atas semua perlakuan yang telah Icha lakukan pada kakak,” ujarnya dengan suara masih lemah.
Yuda mengangguk.
“Kakak pasti maafin. Dan kamu cepat sembuh ya, sekolah jadi sepi jika nggak ada kamu,” kata Yuda tulus.
Icha cuma bisa tersenyum. Sungguh dia rindu akan sekolah. Mungkin butuh waktu yang cukup untuk kembali sekolah. [ selesai ]