Subscribe Us

DUKA PERTIWIKU



Gelap,pekat makin menebal jadi selimut pertiwiku

Jerit tangis alam tak terhirau saat mereka merintih sakit merejam luka

Hutan menangis mengiba saat di babat habis nafsu liarmu...merangas menjadi
bukit-bukit tak bertuan

Minyak,emas dan barang tambang lainya di gerus habis tanpa menyisakan bagaimana esok nasib generasi ini


Semua karena ambisi

Harta,tahta atau ah...mungkin juga biar bisa berganti selir hati

Alam mengamuk kini...melalap semua yang ada

Memisah jiwa dari raga…harta tiada guna hanya menyisa tangis dalam duka


Siapa yang pantas di persalahkan?

Coba tanya pada hati nurani...

Jangan salahkan Tuhan karena ayat-ayatnya sudah bertebaran berikan peringatan

Alampun tak patut di persalahkan karena dia selalu menawarkan persahabatan

Semua adalah kesalahan manusia-manusia serakah


HukumTuhan kau abaikan

Hukum manusia kau beli dgn gepokan uang

Jika bencana ini terus melanda harusnya kau yg dulu merasa

Bukan kami rakyat yang dari dulu menderita

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini