DUKA PERTIWIKU
Agustus 12, 2011
No comments
Gelap,pekat makin menebal jadi selimut pertiwiku
Jerit tangis alam tak terhirau saat mereka merintih sakit merejam luka
Hutan menangis mengiba saat di babat habis nafsu liarmu...merangas menjadi
bukit-bukit tak bertuan
Minyak,emas dan barang tambang lainya di gerus habis tanpa menyisakan bagaimana esok nasib generasi ini
Semua karena ambisi
Harta,tahta atau ah...mungkin juga biar bisa berganti selir hati
Alam mengamuk kini...melalap semua yang ada
Memisah jiwa dari raga…harta tiada guna hanya menyisa tangis dalam duka
Siapa yang pantas di persalahkan?
Coba tanya pada hati nurani...
Jangan salahkan Tuhan karena ayat-ayatnya sudah bertebaran berikan peringatan
Alampun tak patut di persalahkan karena dia selalu menawarkan persahabatan
Semua adalah kesalahan manusia-manusia serakah
HukumTuhan kau abaikan
Hukum manusia kau beli dgn gepokan uang
Jika bencana ini terus melanda harusnya kau yg dulu merasa
Bukan kami rakyat yang dari dulu menderita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini