Subscribe Us

KEPADA PEMIMPINKU YANG TERHORMAT…


Wahai para pemimpin  yang semoga senantiasa berada dalam lindungan Nya. Apa yang kau pikirkan sebelum kau menduduki kursi terhormat, sebagai pengemban amanah rakyat? Terlintaskah dalam pikiranmu jika beban yang ada dalam pundakmu sungguh sangat berat. Bukanlah suatu kebanggaan karena bersilaukan kemewahan dan kekuasaan, tapi sebuah kecelakaan saat kau tak mampu mempertanggung jawabkan hal yang sudah di amanahkan rakyat kepadamu. Bukan menyangkut satu orang-dua orang ,tapi menyangkut ratusan juta nyawa menggantungkan harapan yang baik terhadap mu.
Saat kau di pilih oleh rakyat, mereka percaya kau akan mampu membawa angin perubahan untuk kehidupan mereka di hari esok.  Seperti  janjimu yang di umbar saat kau mengkampanyekan partaimu dengan memberikan janji-janji manis yang memang hanya sekedar pemanis belaka. Kami rakyat tidak terlalu penting negri ini mau di atur siapa yang kami butuhkan adalah kesejahtraan kami yang makin hari makin tak tersejahtrakan.
Tidak salahkan jika kami menuntut kinerjamu yang makin hari makin miris karena lebih mementingkan diri sendiri dan partaimu?  Sedang rakyat terabaikan. Kami mulai paham jika di negri ini kekuasaan memang di setting oleh orang-orang yang berkepentingan. Dan inilah kelemahannya, ketika sebuah negara di atur oleh orang-orang yang tidak memiliki misi dan visi yang jelas. Bagaimana nasib bangsa  dan rakyat negri  ini di hari esok maka yang terjadi adalah kerusakan dari waktu ke waktu? Yang ada hanya ambisi kekuasaan dengan menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya.
Salahkah jika  kami menuntut kesejahteraan pada orang-orang yang memang di berikan amanah untuk mengurus rakyat dan memelihara kekayaan milik rakyat  yang ada di negri ini? Karena kami berhak merasakan kekayaan negri ini, yang melimpah ruah. Namun kenyataan nya dari hari kehari, yang kami rasakan  adalah kesengsaraan. Wajah-wajah yang harusnya memperjuangkan nasib kami semakin hari moralnya semakin menyedihkan. Berita-berita  yang di suguhkan ke pada kami sungguh sangat memuakan. Korupsi, perselingkuhan, percekcokan partai dan berbagai macam berita bobrok lainnya,setiap hari kami di suguhi berita-berita memuakan tak adakah sedikitpun berita perestasi anak bangsa yang bisa di umbar kemedia, biar kami tetap semangat di tengah degradasi moral masih ada sebagian pemuda yang terus berjuang untuk bangsanya. Kemana idealisme yang  kaudulu gembar-gemborkan pada semua orang? Pudarkah seiring kekuasaan yang melenakan.
            Kemana engkau di saat rakyat membutuhkan perjuanganmu untuk membela kami kaum-kaum proletar? Masihkan berbangga diri dengan kemewahan dan kekuasaanmu ketika problematika sosial  terjadi di depan mata. Tidakkah hati nuranimu teriris ketika banyak balita kekurangan gizi, rakyat miskin makan nasi aking, anak-anak putus sekolah karena biaya pendidikan yang setinggi langit, dan orang miskin yang sakit, mati menggenaskan karena tidak mampu berobat bahkan dengan kejam di tolak oleh pihak rumah sakit, juga sekolah-sekolah yang bangunannya hampir rubuh. Jangan bilang ini bukan tanggung jawabmu? Karena kami rakyat memilihmu agar kau mampu jadi pemimpin yang mampu mendengar suara jerit tangis kami yang tertindas selama dari kemerdekaan itu di mulai hingga kini hidup yang kata  orang sudah merdeka. Merdeka hanya untuk para kapitalis yang menjadikan uang adalah segalanya hingga bisa mengendalikan negri ini, sebagaian daerah di cengkram dengan mengeruk semua kekayaan yang ada  tanpa memikirkan bagaimana nasib genarasi hari esok.
            Kemana ampas pajak negara yang seharusnya di pergunakan untuk mensejahtrakan rakyat? Bahkan hal seperti itu pun masih menjadi sasaran kerakusanmu. Padahal jika di kelola dengan benar mungkin tak ada lagi anak-anak putus sekolah, namun bisa gratis sampai perguruan tinggi. Kami sadar semua yang ada di negri ini sudah di kapitalisasi dan di liberalisasi dan kau adalah budak-budak kapitalis yang sudah mencengkram kekayaan sumber daya alam negri ini.
            Wahai para anggota pemimpin sungguh aku merindukan sosok mu ,yang zuhud dan senantiasa takut akan kekuasaan yang kau miliki saat ini. Karena  takut akan tanggung jawab jika tak mampu mengembannya. Kami sadar kau hidup dalam sistem yang bobrok sehingga melunturkan ke idealisanmu secara perlahan-lahan. Dan kau pun banyak berhutang budi ke pada para pengusaha-pengusaha kapitalis yang sudah memodalimu hingga mampu menjadi orang penting seperti sekarang.
Wahai para anggota pemimpin yang kami hormati, mari  sejenak kita merenung, bahwa dalam hidup ini tak ada yang abadi. Mungkin esok kekuasaan bukan jadi milikmu. Teman atau sahabat bisa jadi, esok memusuhimu. Karena yang abadi dalam hidup ini hanyalah perubahan. Maka takutlah akan perubahan yang lebih buruk karena perbuatan yang telah di semai.
Sebelum semuanya terlambat mari kita berbenah diri, bapak –ibu anggota dewan yang terhormat . Memperbaiki kinerja menjadi lebih baik dengan menjadi pelayan rakyat bukan tuan-tuan  yang mau di layani oleh rakyat. Jangan takut dengan kepicikan pemimpin-pemimpin negri ini bila kau berbuat baik akan tersingkir.  Tapi,takutlah akan hukum Tuhan kelak. Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang mendahulukan urusan rakyatnya. Kami berharap kau bisa menjadi pemimpin yang adil dan bijak serta mampu mengemban amanah rakyat dengan baik. Dan pertiwi ini kembali bersinar cerah.

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini