Suatu hari temanku bertanya, apakah kamu bahagia dengan pernikahanmu?
Kebahagian itu sebenarnya relative, tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Dalam pernikahan tentu tidak selamanya datar, pasti ada ritme yang mempermainkan emosi kita. Kadang kesel, marah, sedih itu hal yang pasti di alami. Tetapi ketika di katakan apakah aku bahagia. Ya aku bahagia, karena dengan menikah sudah dapat menyempurnakan separuh agama, ada teman yang bisa mengerti kita lebih dekat dan banyak hal yang lainnya yang tidak bisa di ungkapkan. Tapi satu kata sudah cukup mewakiliku, suamiku baik dalam banyak hal, meski dari segi materi tidak berkecukupan tapi tidak juga kekurangan. Untuk soal ini, bisa di cari secara bersama. Di awal menikah mungkin ibarat bayi yang masih belajar berjalan namun seiring waktu akan menemukan kedewasaan, akan bisa menemukan apa yang di cari. Namun yang lebih utama pasangan suami istri itu saling mengimbangi dalam banyak hal, juga pendamping sebuah pelayaran di nahkoda rumah tangga yang tertatih berusaha meraih ke ridhoan Illahi untuk mencapai Dermaga di Jannahnya. Tak layak jika kebahagiaan yang di cari hanya kebahagiaan dunia saja dan akhirat di abaikan. Hingga di yaumil akhir kelak suami-istri jadi musuh yang saling menjatuhkan....to be continued
Kebahagian itu sebenarnya relative, tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Dalam pernikahan tentu tidak selamanya datar, pasti ada ritme yang mempermainkan emosi kita. Kadang kesel, marah, sedih itu hal yang pasti di alami. Tetapi ketika di katakan apakah aku bahagia. Ya aku bahagia, karena dengan menikah sudah dapat menyempurnakan separuh agama, ada teman yang bisa mengerti kita lebih dekat dan banyak hal yang lainnya yang tidak bisa di ungkapkan. Tapi satu kata sudah cukup mewakiliku, suamiku baik dalam banyak hal, meski dari segi materi tidak berkecukupan tapi tidak juga kekurangan. Untuk soal ini, bisa di cari secara bersama. Di awal menikah mungkin ibarat bayi yang masih belajar berjalan namun seiring waktu akan menemukan kedewasaan, akan bisa menemukan apa yang di cari. Namun yang lebih utama pasangan suami istri itu saling mengimbangi dalam banyak hal, juga pendamping sebuah pelayaran di nahkoda rumah tangga yang tertatih berusaha meraih ke ridhoan Illahi untuk mencapai Dermaga di Jannahnya. Tak layak jika kebahagiaan yang di cari hanya kebahagiaan dunia saja dan akhirat di abaikan. Hingga di yaumil akhir kelak suami-istri jadi musuh yang saling menjatuhkan....to be continued