Gelap,pekat makin menebal jadi selimut pertiwiku
Jerit tangis alam tak terhirau saat mereka merintih sakit merejam luka
Hutan menangis mengiba saat di babat habis nafsu liarmu...merangas menjadi
bukit-bukit tak bertuan
Minyak,emas dan barang tambang lainya di gerus habis tanpa menyisakan bagaimana esok nasib generasi ini
Semua karena ambisi
Harta,tahta atau ah...mungkin juga biar bisa berganti selir hati
Alam mengamuk kini...melalap semua yang ada
Memisah jiwa dari raga…harta tiada guna hanya menyisa tangis dalam duka
Siapa yang...
Langganan:
Postingan (Atom)