Subscribe Us

DELIMA HATI

             
            Bagian 1

            Ryan menghentikan langkahnya dari kejaran wartawan, sebenarnya dia sangat lelah menghadapi para kuli disket itu. Tapi jika terus di biarkan mereka akan terus mengejarnya sampai ke ujung dunia untuk mengorek keterangan, tentang batalnya pertunangan antara dirinya dengan Kamila. Dia ingin inilah kali terakhir dirinya jadi gosip percintaan.
              “Kenapa pertunangan anda dengan Kamila Adzwar bisa putus? Bukankah anda saling mencintai?” tanya seorang wartawati dari televisi swasta.
            Ryan berusaha memamerkan senyum mautnya,meski hatinya sangat sakit.
            “Karena ada sepotong kenangan yang tak bisa membuatku melangkah lebih jauh. Jika memaksakannya, aku takut hal ini akan menyakiti hati Kamila, nantinya. Jadi, daripada nanti pernikahan kami gagal, lebih baik berpisah dari sekarang.” Jawabnya, berusaha serilek mungkin.
            “Maksudnya?”
            “Aku sangat mencitai wanita lain yang ada sebelum Kamila masuk dalam kehidupanku,dan sampai kini aku belum bisa menghapus bayangannya.”
            “Siapa wanita yag sangat beruntung anda cintai itu, apakah dia termasuk dari kalangan aktris, model,bintang film atau penyanyi?”
            “Dia berasal dari kalangan biasa.”
            “Apakah dia meninggalkanmu Ryan, sedang kamu masih sangat mencintaiya?”
            “Kami berpisah secara baik-baik, karena ada sesuatu hal. Mungkin aku masih menyimpan cinta untuknya, tapi entahlah dengan dia.”
            “Siapa nama wanita itu?”
            Ryan menggeleng.
             “Anda semua tidak berhak untuk mengorek masalaluku dengannya. Cukup dengan Kamila dan wanita-wanita yang aku pacari sebelum Kamila, maaf aku harus segera pergi.” Ryan dengan tergesa masuk kedalam Jaguarnya, dan segera mengemudikan mobilnya menjauhi kerumunan wartawan dia sangat ingin menenangkan diri, mungkin puncak bisa menenangkan pikirannya yang kacau.

            Senja sampai di Villa milik orang tuanya yang berada di kawasan puncak, cowok itu segera merebahkan tubuhnya di sofa tanpa terlebih dahulu membuka sepatuya. Batal pertunangan dengan Kamila sebenarnya bukan hal yang di inginkannya. Kamila yang memulai, dia kepergok sedang beradegan mesra dengan laki-laki lain dan Ryan sangat sakit hati. Pada media dia menutupi kenyataan yang sebenarnya karena males bikin masalah yang nantinya pasti akan melibatkan media. Ryan sudah lelah jadi bahan gosip karena berpacaran dengan seorang modeling yang merangkap bintang film.

            Kamila Adzwar adalah modeling papan atas yang memiliki paras indo campuran Jerman-sunda, wajahnya sangat memikat sehingga jadi inceran para sutradara untuk memerankan  film yang di produksinya, bahkan dia pun mendapat tawaran bermain sinetron dan menyanyi. Namun gadis itu sangat selektif dia lebih memilih model sebagai cita-cita pertamanya sedang film hanya untuk mengisi kekosongan waktu. Untuk sinetron dia menolak karena tidak mau terikat waktu striping yang akan banyak menguras waktu dan tenaga begitupun dengan tawaran menyanyi dia tolak dengan alasan suaranya yang tidak bagus. Dia bukan gadis yang aji mumpung tapi sangat berambisius untuk jadi model yang go- Internasional.

            Ryan adalah lelaki yang super sibuk dengan urusan bisnisnya dia hampir tidak pernah punya waktu untuk urusan cinta, wajar jika Kamila meninggalkannya.
Terkadang dia ingin mengakhiri semua kesibukannya berada di rumah di dampingi istri dan tawa riang anak-anak, tapi tentu yang jadi figur istri bukanlah Kamila karena Kamila tak akan pernah rela melepas kariernya yang sedang menanjak. Sesuatu yang sudah dia rintis dengan susah payah. Ryan butuh figur istri yang bisa mengertikan dirinya dan bisa melayaninya dalam segala hal. Istri yag bisa melumerkan kebekuan dari penatnya rutinitas bisnis dan secara tidak sengaja dia bertemu dengan Aira, wanita yang pernah jadi bagian masalalunya yang sampai kini nggak bisa di lupakan. Mereka secara tidak sengaja bertemu di lobi hotel, Aira kebetulan mau pulang seminar sedang Ryan ada janji dengan relasi. Pertemuan itu kembali menumbuhkan dawai cinta di hati Ryan.

            Aira, kenapa aku begitu sulit menghapus semua kenangan tentangmu? Kau yang lembut, perhatian dan juga cerdas membuatku merasa nyaman. Kaupun terkadang sangat menyenangkan, penuh canda atau malah menyebalkan. Tapi bersamamu, hidupku terasa  berwarna dan jauh lebih hidup. Kenapa perpisahan itu harus memisahkan kita, perpisahan yang sangat menyakitkan untuku.

            Perpisahan tiga tahun dengan Aira, gadis itu semakin matang dan religius. Ryan semakin kagum denganya.

            “Aira, masih adakah kesempatanku kembali untuk mengisi ruang hatimu?” desisnya lirih sambil memandang potret Aira sebelum berkerudung yang  masih tersimpan dalam dompetnya.
            Jika kebersamaan itu  masih ada , tentu aku nggak akan merasa seperti sekarang. [bersambung]

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini