Banyak hal yang musti kita jaga ketika kita memproklamirkan ingin
menjadi seorang muslimah yang kaffah. Dengan selembar kerudung yang
menutupi rambut indah kita, selembar jilbab yang rapat membalut tubuh
kita ada banyak hal yang musti kita jaga yaitu Izzah sebagai perempuan
muslimah. Bukan berari dengan berkerudung lebar di tambah jilbab/ gamis
kita jauh dari godaan para kaum adam. Syetan itu bertebaran di mana-mana
dan senantiasa ingin menjerumuskan ke kokohan iman yang telah kita
bangun dengan susah payah.
Sebagai manusia yang normal kita di berikan fitrah cinta. Dan
virus-virus itu jika sudah hinggap di hati akan mendobrak batas
kerasionalan kita. Dengan menjadi muslimah bukan berarti kita terhindar
dari virus cinta. Para ikhwan pun tak semuanya mampu mengaplikasikan
agamanya dalam kehidupan. Dia selalu menebar pesona-pesona rayuan
gombalnya dengan berbagai cara. Ikhwan juga manusia kan? Apalagi ikhwan
abal-abal yang memakai kata ikhwan cuma sekedar labelnya saja. Dulu aku
sering menjumpai orang-orang kaya gini, cuma sekedar pingin tahu aja.
Bersyukur sebagai orang yang tidak mudah jatuh cinta hingga tak
terjebak. Dan kebetulan waktu itu jug masih tomboy, belum seperti saat
ini. Untuk para akhwat aku cuma mau ngingetin aja, hati-hati menghadapi
mereka. Kecuali jika mereka memang benar-benar serius ingin menjadikan
dirimu sebagai pendamping hidup. Itu pun jangan di kasih jarak dengan
ingin mengenal dirimu lebih jauh dulu, sama artinya memberikan peluang
berbuat dosa.
Hati perempuan itu pada dasarnya lembut. Yang asalnya sebel setengah
mati jika di gombalin terus-menerus dan kita ladenin pasti luluh. Bukan
pengalaman pribadi ya, ini hasil data survei. kalau saya pribadi no time
for love before married.
Ada banyak cara cowok deketin mangsanya apalagi yang berstatus
muslimah. "Asalamu'alaikum, ukhti?" itu pada awalnya lalu meluber
kemana-mana. Mau ngomongin tugas dakwah malah jadi nyimpang sama
perasaan. "Ukhti, ane kagum deh sama antum. Sudah cerdas
shaleh,bla...bla... Kira-kira antum mau nggak jadi ibu buat anak-anaku?"
waduh ujungnya nodong perasaan. Ikhwan kaya gini kalau di ladenin jadi
pusing kayak gasing. Coba suruh dia melamar ke rumah, pasti alasan
sepanjang kenangan dia utarakan. Belum cukup ilmu, cukup uang, dan
ujungnya butuh mengenal dirimu lebih jauh ukhti. Kalau orang yang mau
mengaplikasikan agama dalam kehidupan mustinya nggak kayak gini kan?
Cuma berapa biji ikhwan kayak gini di dunia ini. Akhwat juga memang tak
semuanya mampu memoles citra ke akhwatannya dengan sempurna.
Gimana sih cara mengabaikan mereka? Ya cuekinlah dari pada hati kita
rusak. Mending kalau bisa menjaga hati. Kalau hatinya terlalu lembut,
virus-virus cinta akan menyebar membunuh ke istiqomahan kita. Misal kita
dapat sms dari ikhwan abal-abal kayak gene... " Ukhti, ane pusing nih.
Ane lagi futur, gimana ya supaya ane bisa dekat lagi dengan Allah?"
Kalau ikhwannya nggak abal-abal dia pasti lari ke murrabinya untuk
mencurahkan seluruh permasalahan hidupnya, sama Allah lebih baik. Sama
Murrabi hatinya lebih terjaga, mungkin dia di carikan pendmping hidup
sekaligus supaya ada yang mensupport semangat dakwahnya. kalau lari ke
akhwat sama aja mengundang syetan masuk merusak hatinya. Begitupun sang
akwat lebih aman curhat sama musripahnya.
Karena pada dasarnya hati akhwat itu lembut nggak kaya saya yang
tegas maka di replylah sms si ikhwan abal-abal. "Sebaiknya kamu banyak
berdizikir, shalat malam, bla...bla..." Bagusnya di cuekin atau di
delete tapi nggak tega apalagi dia kan baik-baik sms akunya masa harus
di cuekin. Sepanjang jalan kenanganlah kita beralasan.
Dan si ikhwan pun kembali membalas sms si ukhti tersebut. "Syukron ya
ukh... sungguh motivasi yang sangat bagus. Jangan sungkam-sungkam
motivasi ane ya, ukh... Ane benar-benar butuh orang yang bisa
memotivasi. Jangan lupa entar malem bangunin ana tahajud, bukan tahajud
jadinya malah SMS an. Jangan pernah ngalamin kaya gitu deh!
Untuk para akhwat bersikap tegaslah menghadapi kaum adam yang sedang
tebar pesona untuk menarik perhatianmu. Kecuali jika pangeran itu datang
melamarmu dan langsung menikahimu. Tapi hari gini nggak pacaran susah
nikah taukkkk... itu komentar teman-teman. Jodoh itu Tuhan yang
mengatur, berprasangka baiklah kepadanya. Jika belum juga pangeran
datang melamarmu, mungkin Allah masih memberi kesempatan pada dirimu
untuk memperbaiki diri menjadi muslimah sejati, memberi kesempatan untuk
jadi aktivitas dakwah, memberi kesempatan untuk jadi tulang punggung
keluarga terlebih dahulu. Dan Allah selalu memberikan yang terbaik untuk
hidup kita selama kita memegang risalah Nya. Jangan pernah dengar apa
kata orang dengan kesendirianmu, yang menjalani hidup ini adalah kita.
Jadikan Al- qur'an sebagai panduan prilaku kehidupan kita dalam
melangkah bukan panduan yang ingin membuat kita tersesat jadi pengikut
Syetan.
Sibukan diri kita menjadi bunga dakwah ( Buku, ngaji dan dakwah) di
saat kita futur ada yang senantiasa mengingatkan langkah kita. Tipu daya
syetan itu cerdik maka berhati-hatilah. Jangan sampai dirimu jadi
hiasan rusak wahai para muslimah. Hanya seorang yang berhak memilikimu
seutuhnya, yaitu pendamping hidupmu. Semoga kita mampu menjadi muslimah
yang bisa menjaga ke istiqomahan kita. Amin ya rabbal alamin.
0 Comments:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini