Subscribe Us

MENJADI ORANG PALING BAHAGIA


Kebahagiaan seseorang itu sangat relatif. Ada yang mengukur kebahagiaan dari istri cantik, anak-anak yang lucu menggemaskan serta harta melimpah ruah, dan itu adalah versi kebanyakan orang. Ada yang bahagia karena memiliki aktivitas yang padat. Dia mobile kesana-kemari tanpa pernah mengenal kata lelah. Hidupnya sangat optimis, energik dan cerdas dalam membaca peluang. Baginya tidak boleh ada kesempatan baik untuk disia-siakan. Tipe seperti ini sangat bagus, mereka kebanyakan memiliki level pemikiran kelas menengah keatas. Biasanya mereka adalah kalangan intelektual dan sangat visioner. Ada juga yang mengukur kebahagiaannya dengan mendedikasikan hidupnya untuk perbaikan ummat. Aktivitas dunia dan akhirat mereka sangat ballance. Bagi mereka menyia-menyiakan waktu hidup adalah kerugiaan. Management waktunya sangat baik. Punya konsep hidup yang lebih jelas, sangat detail, dan segala sesuatu yang dilakukan tidak boleh melenceng dari Syari'ah. Totalitas dalam segala aktivitasnya. Biasanya mereka adalah golongan yang mustanir, level berpikirnya cemerlang. Anda ada di level berpikir yang mana?

Menjadi orang bahagia itu nggak sulit? Selama Qona'ah terhadap apa yang Allah berikan dan senantiasa sabar serta tawwakal. Dalam hidup setiap orang pasti pernah down, lelah luar biasa, tapi jika semua dijalani dengan riang hati pasti segala lelah, sedih tak akan terasa. Musuh terbesar untuk bahagia bukan orang lain, tapi diri kita sendirilah. Sudah baikkah dalam memanage hati dan pikiran? Karena kunci bahagia ada di hati dan pikiran sendiri.

Rumus bahagia cukup sederhana. Fokus, Ikhlas, sabar, dan senantiasa berpikir positif. Jika dalam hatimu masih susah melihat orang lain bahagia, masih iri dengan nikmat yang orang lain miliki, masih ada rasa dengki dengan kesuksesan orang lain, masih berpikir buruk pada orang lain, masih senang nyela orang lain. Maka akan sangat sulit menjadi orang bahagia.

Orang yang bahagia adalah orang yang senantiasa bersyukur terhadap proses-proses yang sudah dilewatinya. Jika kamu masih panas melihat tetanggamu ganti mobil baru atau tetangga sudah bisa renovasi rumah menjadi lebih mewah, masih suka nyinyir dan julid ditambah ghibah membuka aib orang lain keseluruh tetangga, berarti belum bisa jadi orang bahagia. Karena orang bahagia tidak sibuk mengurusi kesuksesan orang lain, tidak sibuk mengurusi keburukannya. Orang bahagia fokus pada perbaikan dirinya, dan kesuksesan hidupnya, lalu menshare proses yang sudah dialaminya agar orang terdekatnya bisa sama-sama lebih baik atau lebih sukses.

Maka untuk menjadi bahagia perlu  positif thingking atau berperasangka baik pada orang lain. Dan imbangi dengan perubahan-perubahan kecil dalam hidup, terus bagikan pada orang lain. Agar orang lain ikut termotivasi, ikut berubah menjadi lebih baik.

Perkuat ibadah nafilah juga agar menjadi orang bahagia, misal dengan membiasakan salat tahajjud dan duha. Rajin saum Senin & Kamis atau Shaum Daud, dan bisa ditambahkan ibadah nafilah lainnya. Ini penting untuk motivation building, agar hidup terus bersemangat dan tak mudah menyerah di saat ujian datang menghadang. Kebahagiaan, kesuksesan akan tercipta jika kita melibatkan Allah dengan banyak bertaqorub pada-Nya.

Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan orang bahagia yang sesungguhnya hanya orang yang beriman kepada Allah dan senantiasa beramal Sholeh. Semoga kita termasuk orang yang bahagi itu. Yang tidak meletakan kebahagiaan hanya berdasarkan materi. Sehingga dunia yang mengendalikan hidup kita. Dan akhirnya melalaikan Allah hingga menjadi orang yang ingkar.

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10)

Sungguh Allah sangat pemurah untuk orang-orang yang berbuat kebaikan, serta orang-orang yang bersabar Allah berikan mereka kebahagiaan dengan pahala tanpa batas. Dan orang yang imannya mentajasad dihati yang yakin dengan pahala yang diberikan Allah. Sehingga seluruh hidupnya didedikasikan untuk hal-hal pisitif. []

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini