Subscribe Us

Emak Super Kepo

What is meaning the kepo? Menurut anak muda milenial,  kepo itu selalu pingin tahu. KEPO adalah akronim dari Knowing Every Particular Object yang artinya sebutan untuk orang yang serba ingin tahu dari detail sesuatu baik yang kalau ada yang terlintas dibenaknya dia tanya terus. Hal-hal sepele ditanyain, serba ingin tau, pengen tau urusan orang lain dan sebagainya.

Salah nggak sih kepo? Untuk kebaikan sih nggak salah. Tapi untuk keburukan,itu sangat annoying!

Kenapa kepo hanya ditunjukan pada emak-emak? Karena pada dasarnya kekepoan emak-emak ini tinggi banget. Lumayan dari kekepoan itu bisa jadi ladang rumpi. Kan asyik kumpul-kumpul Gaze sambil ghibahin orang. Ditemeni sama goreng pisang dan goreng ubi lebih terasa delicious.

Miss rumpinya emak-emak  itu awsome!  Ntah apa alasannya? Padahal dibayar juga tidak. Berpahala juga nggak. Nabung dosa sih,iya banget.
Emang rumpi salah? Tergantung apa yang dirumpiin. Kalau ngerumpiin cara mendidik anak tangguh,itumah ajib. Deuh,ini mah yang diobrilin aib tetangga. Dalam rumah tangga, suami jadi bahasan. Mertua di jelekin sampai berbusa, padahal sama anaknya cinta setengah mati,apalagi sama duitnya.  Sekali-kali pamer harta. Ngomongin tas branded hermes,guci, baju merk zara atau fendi. Ais,emang emak kebeli gitu barang branded yang harganya mehong.

Mungkin pada dasarnya sebagian emak-emak kepo ini waktu luangnya banyak. Jadi ya gitu deh,kerjaannya bergerombol nggak jelas. Mulutnya berubahnya nyinyir. Dan itu kayaknya bagian dari hoby. Apa aja diomongin. Padahal intinya nggak penting banget.
Duh,emak kepo. Coba luangkan waktumu untuk hal yang bermamfaat. Ketimbang gosip dan nyiyirin orang. Rugi waktu. Dunia ini hanya sesaat. Orang yang diomonginmah slow down aja,dan hidupnya maju. Nah yang kepo,apa yang didapat. Kesenangan atau iri?
Intelektual dikit napa,supaya yang diomongin itu berbobot. Pantengin youtube sekalian buat belajar masak, kue, jahit, kerajinan tangan biar bisa membantu keuangan suami. Atau apa kek yang bermanfaat dan menghasilkan. Kan nggak selamanya ekonomi itu selalu ada? Disaat keuangan goncang,emak itu bisa berperan mengatasi kebutuhan keluarga. Sayang banget kalau mulut dipake nyinyir, ghibah dan julidin orang.

Emak mau tau perumpamaan ghibah itu  seperti apa? Dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al- Hujurat orang yang hoby ghibah seperti memakan bangkai saudaranya yang sudah mati,Mak. Sangat menjijikan,itu jelas. Emang mau, emak dibilang sebagai pemakan bangkai? Nggak, kan? Makanya mulut mesti dijahit,eh dijaga maksudnya. Jangan seperti lambe turah.

Nih mak tolong baca baik-baik Ayat Al-Qur'an ini,resapi,hayati dan praktekan. Jangan bisanya cuma ngepoin status mulu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. [al Hujurat/49 : 12].

Pesan al Qur`an ini, merupakan jawaban atas fenomena yang kita lihat saat ini. Yakni, agar kita terhindar dari perbuatan ghibah (menggunjing), mencari-cari kesalahan orang lain. Karena menggunjing ini dapat menyebabkan terlanggarnya kehormatan, keselamatan hati dan ketenangan di masyarakat. Perbuatan menggunjing, merupakan salah satu dosa besar yang membinasakan, merusak agama para pelakunya, baik sebagai pelaku ataupun orang yang rela ketika mendengarkannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam al Qur`an :
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [al Hujurat/49 : 12].

Mak, banyak-banyakin Istigfar.  Dan banyakin juga belajar agama bukan ghibah.  Siapa tau emak belum bisa wudhu yang bener atau baca Qur'an masih terbata-bata. Banyakin belajar Fikih, banyakin baca shiroh Shabiyyah biar jadi istri yang dirindu Syurga. Atau belajar bahasa arab sekalian biar paham agama nggak cuma kulitnya aja.
Banyakin juga belajar ilmu parenting. Didik anak milenialmah beda, mak. Zaman emak,anak mau diabur juga bebas keles. Sekarang beda zaman,main kerumah tetangga aja was-was bawaannya.

Apalagi ya,mak, kita itu mau menghadapi era articifial intellegent. Masa depan yang akan dihadapi anak-anak milenial itu berat. Makanya banyak-banyakin emak belajar,biar bisa ngasih panduan sama sikrucil agar tak hilang arah. Long life education gitulah, istilah kerennya. Kurangin ghibahnya. Syukur-syukur bisa lepas dari ghibah. Tapi ya,itu sesuatu yang imposible sih. Karena manusia tempat salah dan lupa.

Jangan sampai dinasehatin anak karena masih buta dalam agama. Kan katanya emak mau punya anak yang sholeh-sholehah. Nggak mungkinlah anak bisa sholeh karena kecipratan sholehnya Hajjah Mumun atau Ustadz Iman. Ya,pasti itu kelakuan anak akan mirip-mirip sama kelakuan emak yang nyinyirnya nggak ketulungan.

Gaul-gaul sama yang berpikir positif biar ketularan positifnya. Kepoin yang baik-baik aja. Kan umur kagak ada yang tau bisa sampai kapan? Jika nggak bisa berkata baik,maka 'be silent of gold is better'. Udah gitu aja. Semoga emak nggak baper. []

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini