Subscribe Us

KEPOMPONG ( 2 )

Sore hari saat Alea sedang ngemil kripik pisang pedas sambil nonton Sign. Film yang sudah beberapa kali di tonton,tapi nggak bosen untuk ditonton ulang dari laptopnya. Saat sedang asyik nonton, bel rumah berbunyi. 'Siapa sih yang rajin bertamu di sore hari gini?' pikirnya. 
Gadis itu berjalan kedepan membuka pintu.
Tampak tiga pemuda sedang berdiri didepan pintu. Dan wajah Alea mendadak cerah ada pemandangan asyik didepannya.

"Assalamu'alaikum. Mas Farhannya ada, dek?"
Ah, mereka ternyata temannya mas Farhan. Dan ke tiga pemuda ini pasti satu golongan dengan kakaknya yang super alim dan gemar menceramahinya.
"Wa'alaikum Sallam. Ada kak, bentar saya panggilin dulu." Alea berjalan menuju kamar abangnya.

Ceklek, pintu dibuka. Dan tampak abangnya sedang komat-kamit sambil megang mushaf.
"Bang,ada yang nyariin tuh?!" ujarnya kenceng.
"Astagfirullah. Kamu itu kebiasaan sih dek, kalau masuk nggak pernah baca salam atau ketuk pintu dulu. Kebiasaan buruk itu." tegur abangnya.
"Yaya…aku lupa." cengirnya tanpa merasa berdosa.
"Siapa yang datang?"
"Nggak tau, tapi yang satu ganteng banget deh,bang.  Kayang Oppa Sojisub. Kenalin ya bang,yaya…" ujarnya centil.
"Huss…kamu itu! Kalau ada cowok itu ghodul bashor dek, nggak boleh jelalatan. Nggak baik itu. Dan tadi kamu nemuin mereka nggak pakai kerudung kan? Ya Allah adek, kan abang udah bilang aurat itu harus dijaga bukan di obral. Kamu udah baligh lo dek,masa harus di ingetin terus."
Alea cemberut. Pasti abangnya selalu begini. Ujung-ujungnya ceramah. Kan bosen.
"Ini kan dirumah abang?" Alea mengerucutkan bibirnya.
Farhan menarik nafas. Susah ngasih tau adeknya yang suka ngeyel dan pinter ngeles. Selalu aja punya jawaban kalau dinasehati.
"Abang kedepan dulu. Dan tolong buatkan air minum buat tamu, abang. Jangan lupa pake kerudung saat nyuguhin minumannya."
"Iya…iya…" Alea benar-benar badmood.
Masa sih dirumah sendiri aja harus pake kerudung. 

'Tamu itu kan bukan mahrom,jadi mereka nggak boleh lihat aurat kamu. Lagian aturan Allah itu sempurna. Karena Allah ingin menjaga kaum perempuan dari pandangan yang bukan haknya. Adek itu justeru harus bersyukur,karena aturan islam yang sempurna membuat harkat martabat perempuan mulia. Adek tau, nasib wanita sebelum islam lahir itu sangat direndahkan. Mereka hanya dijadikan pemuas nafsu. Sedang dalam islam, surga pun ada ditelapak kaki ibu. Dan orangtua yang mendidik anak perempuannya dengan baik,imbalannya adalah Surga. Kalau abang nggak ngingetin adek terus untuk nutup aurat. Abang bisa masuk neraka,begitupun juga dengan Ayah.' 
Nah,itulah kata-kata Bang Farhan yang selalu dilontarkan tiap memberi nasehat adiknya. Belum kalau ditambah dengan kakak perempuannya Teh Sarah. Jadi pangjang x lebar penjabarannya.

Alea pun menerima permintaan kakaknya bikin suguhan buat tamu, tapi mengabaikan perintah untuk memakai kerudung. Saat Alea ke depan nampak kakak dan teman-temannya sedang asyik berbincang.
"Silakan diminum…" Alea mempersilahkan tamu-tamunya.
"Terimakasih, dek" ujar Sujisub KW.
Duh…Alea mimpi apa semalam bisa ketemu Oppa Sujisub yang ganteng itu. Senyumnya itu bikin meleleh kaya keju mozarella di panasin.

"Sama-sama Oppa,eh bang…" Alea nyengir. Bang Farhan melotot dan Alea cuek.
"Bang…itu teman-temannya nggak dikenalin dulu." Alea ngarep banget bisa kenalan.

"Dek…" Bang Farhan menatapnya tajam.
"Iya…iya... abang." gerutunya sebel.

'Nggak boleh aja lihat adeknya seneng dikit' guman hatinya kesel.
Ini nggak boleh…itu nggak boleh. Kan nggak asyik. Apalagi dia mau kenalan dengan Sujisub KW. Siapa tau jodoh…? Eits…ngarep.com

Alea termasuk pencinta film Korea karena disana banyak oppa-oppa ganteng. Salah satu bintang favoritnya adalah Sujisub. Semenjak dia berperan di Film Phantom, Alea suka banget. Kesannya manly tanpa oplas juga. Dan ternyata didunia nyata ada versi kw nya. Kalau kata temannya nggak apa KW nya juga,apalagi kalau solih bisa jadi imam dunia akhirat. Ciee…
"Kenapa kamu dek? kok wajahmu asem gitu?" tanya teh Sarah yang baru pulang bimbel.
"Nggak…" jawab Alea ogah-ogahan dan kembali melanjutkan nonton film koreanya yang tertunda.
"Kamu sudah salat ashar belum,dek?" tanya Teh Sarah lembut.
"Belum,teh."
"Kamu itu dek, teteh kan udah bilang jangan melalaikan sesuatu yang wajib hanya demi nonton film. Itu bisa jadi dosa karena mendahulukan yang mubah. Nonton film korea itu nggak harus…."

"Iya teteh,aku mau solat nih." potong Alea cepet. Dirumah itu nggak abang,nggak teteh, hobinya ceramah terus. Bikin Alea boring. Biasanya kalau ada mama selalu di belain. Tapi udah tiga minggu mama pulang ke Sukabumi karena harus merawat nenek.
Selesai solat, Alea kembali ke ruang keluarga.

" Perasaan baru pergi, kok solatnya cepet banget sih." komentar Teh Sarah.
Alea memajukan bibirnya. Pasti mau diceramahi lagi.

"Aku kan belajar sholat dari kecil,teh. Jadi cepetlah kan bacaan dan gerakannya sudah hafal."
Ckk…Sarah memandang adiknya dengan tatapan kesal. Selalu aja punya jawaban. Dibilangin bukannya mau dengerin,tapi pura-pura nggak dengar. Lebih parah kalau telinganya sudah ditutupin headset. Ngidam apa mama waktu hamil,kok punya adek batu gini,batinnya.
"Sholat itu bukan main kebut-kebutan kayak Valentino Rossi mau balapan di sirkuit Sepang,tapi harus khusu,dek. Detik-detik perjumpaan dengan Allah di mamfaatkan sebaik-baiknya."
"Iya deh, teh. Aku ngaku emang sholatku belum benar. Masih grasa-grusu. Pingin bisa kaya teteh yang baca suratnya aja panjang-panjang. Aku cuma hafal surat yang pendek-pendek doang. Tapi nggak apa-apalah daripada aku nggak salatkan?"
Giliran sarah yang cemberut dengar jawaban adeknya yang gitu banget. Tapi menasehati dia disaat sipat ngeyelnya kambuh bukanlah hal baik. Ngomong sama adeknya ini harus nunggu adem dulu baru bisa masuk. Dia cuma mau nurut sama papa,sama abangnya kadang-kadang aja. Semoga saja suatu saat hidayah hadir menyapa. Sehingga bisa kaffah dalam berislam.
"Teh,ada tamu ganteng lho di depan. Teteh nggak niat gitu nyari jodoh. Siapa tau kepincut." Alea mencoba mengalihkam pembicaraan dari seputar salat yang seperti racing team.
" Kok kamu tau yang ganteng sih, dek?"
"Ih,taulah. Si Anet aja yang masih TK sudah tau bahwa Mas Farhan ganteng?"
"Lha,terus apa hubungannya gantengnya tamu sama Mas Farhan?"
Hm...apa ya? Alea tampak mikir.
"Ya, kalau teteh dapat jodoh, siapa tau cerewetnya bisa hilang gitu. Kan fokus teteh jadi bukan cerewetin aku lagi."
"Kenapa nggak kamu aja yang nyari jodoh. Siapa tau setelah dapat suami, hidup acak-acakan kamu bisa berubah. Teteh dukung seratus persen kalau ada yang mau sama kamu,dek."

Gleg...tuhkan ujungnya nyindir juga. Bilang hidup acak-acakanlah. Punya adek cantik dan pintar bukannya disayang-sayang kaya si kitty kucing persianya,tapi di cela,di ceramahin. Nggak banget!
"Aku mau kerja di NASA dulu,baru ngejar jodoh," jawab Alea sebal.
"Ngimpi kamu kerja di NASA, hidup kamu aja nggak jelas visi- misinya. Tiap bulan di panggil BK. Ya tawuranlah, ya bikin onarlah. Berantem sama anak cowok. Gadis kok saru gitu."
Ya Allah, itu kakak bukan sih? Kok mulutnya pedes gitu. Bukannya semangatin,tapi ngeruntuhin semangat adeknya. Jika agama nggak melarang untuk berbuat nggak sopan sama yang lebih tua. Pingin rasanya Alea mengerahkan jurus taekwondonya.
Dan akhirnya bantal kursi melayang kewajah Sarah. Setelah itu Alea melarikan diri ke kamar. []

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini