Subscribe Us

KEPOMPONG ( 1 )

Bagian Satu

Alea dengan nafas ngos-ngosan berlari menuju gerbang sekolahnya yang bentar lagi ditutup. Sial hari ini kesiangan gara-gara  nonton drama korea sampai malem. Dan pas tidur bermimpi ketemu oppa-oppa super ganteng Kim wobin yang ngajak ngedate di kapal pesiar. Lagi romantis-romantisnya kencan tiba-tiba ada bajak laut datang yang berniat merampok isi kapal. Terjadi perkelahian hebat dan Alea kecebur kelaut. Apesnya dia bukan kecebur kelaut,tapi tubuhnya basah kuyup karena disiram Teh  Sarah yang membangunkannya karena susah dibangunin dan otomatis telat solat subuh. Rasanya hari ini double sial.

Pintu gerbang hampir saja tertutup, namun Alea dengan tenaga badaknya berhasil menahan pintu yang bakal ditutup  satpam, yaitu Mang Usep.

"Please Pak,jangan tutup dulu saya mau masuk." ujar Alea dengan wajah memelas.
"Kamu teh, sudah telat neng Alea." ujar Mang Usep kesal. Satu anak ini emang paling bandel. Selalu kesiangan. Selain itu rajin bikin ulah disekolah.
" Aku cuma telat lima menit mang, ayolah bukain pintu gerbangnya. Saya janji nanti akan teraktir mamang."
"Saya mah tidak mempan sama sogokan. Nyogok itu dosa ,neng."
Alea memonyongkan bibirnya.

Tumben-tumbenan mang Usep bener. Dia biasanya paling ijo kalau dengar kata traktir. Apa jangan-jangan dia ikut pengajian Pak Ilham guru Kimia yang menjadi pembina rohis. Guru yang mirip sama Lee dongwok itu rajin banget ngajak-ngajak anak cowok ngaji. Dan si mang Usep ini pasti kena ajakannya juga. Ah,emang nggak asyik Pak Ilham ini. Hingga teman kongkalikongnya seperti mang Usep berubah. Sebelas-dua belas sama Bu Aisyah.
Alea berpikir keras gimana caranya bisa masuk.
"Aduuh…perutku…perutku… sakit. Ya Allah…" nah kan,gadis itu mulai mengeluarkan aktingnya. Tampangnya dibuat semeringis mungkin. Tak lupa air mata buaya dikeluarkan. Percuma menjadi anak teater kalau nggak bisa ngerjain satpam sepolos mang Usep.

"Neng Alea…kamu sakit. Kalau begitu ayo masuk neng, kamu harus segera UKS." ujar Mang Usep terlihat panik. Dan dengan cepat membuka pintu gerbang.

Alea mengangguk dan bersegera masuk kedalam. Dia berjalan selemes mungkin supaya mang Usep nggak curiga. Ketika sudah jauh dari pintu gerbang, gadis itu bersorak girang.
" Yihaa…ternyata akting gue hari ini sempurna."
"Apanya yang sempurna?" tiba-tiba terdengar suara dari belakang. Suara Pak guru killer.
"Eh,bapak. Assalamu'alaikum,pak? Bapak bertanya sama saya atau…."
"Kamu tau, ini sudah jam berapa? Benar-benar nggak disiplin jadi siswa. Ayo,kamu lari kelapangan selama 20 putaran baru boleh masuk. Dan jangan lupa minta tanda tangan guru seluruh kelas." ujar Pak Adri galak.

Shitt…Alea mengumpat dalam hati. Baru saja bisa bahagia bisa menipu mang Usep. Eh,malah dapat derita lagi. Kenapa semesta tak mau berkonspirasi pada kenakalannya?

Alea Mahendra. Semua orang tau siapa gadis itu. Dia sangat cantik jika mau merawat diri dan sedikit tampil peminim. Namun bukan itu yang membuat dia terkenal. Dia pintar,tapi tukang onar. Kalau nggak ada guru masuk,biasanya bikin ribut atau kabur. Dia juga pembangkang luar biasa. Baiknya dia,selalu nggak tegaan. Dan sangat care banget sama teman-teman seganknya.

Dengan patuh gadis itu menerima hukuman dari sang wakasek kesiswaan. Gimana nggak mau patuh, itu guru killer mantengin dirinya dari jarak 5 meter. Lumayan sarapan pagi,bisa bikin bau ketek asem. Selesai berlari mengelilingi lapangan,gadis itu mulai berkeliling kelas meminta tanda tangan para teacher.

"Kenapa bisa telat?" tanya Pak Ilham dengan tampang es baloknya. Dingin berr…guru satu ini kalau sama murid perempuan. Katanya memang harus jaga pandangan. Apalagi sama lawan jenis yang secantik dirinya. Winona Ryder lewat kesalip sama cantiknya Alea Mahendra.
"Kamu kenapa diam?" tanya Pak Ilham dengan muka datarnya. Tanpa melihat wajah murid didepannya.
"Eh,maaf Pak, tadi saya sedang melamun. Saya kira Bapak itu Lee Dongwok yang sedang nyamar jadi guru disini." jawabnya cuek.
Geer…seluruh kelas ketawa.
"Keluar kamu!" ujar Pak Ilham berubah galak.
"Tanda tangannya…" Alea masih kukuh berdiri.
"Nggak ada tanda tangan buat murid yang tidak tahu sopan santun seperti kamu."
"Ya udah,kalau bapak nggak mau tanda tangan. Saya laporkan bapak ke Kak Seto,karena…."
"Keluar…!!"

Alea langsung ngibrit. Triple apes. Tak ada satu yang mau tanda tangan otomotis tidak ikut satu mata pelajaran. Itu peraturan Generasi Harapan tempatnya menimba ilmu. Sebagai konskwensi bagi orang yang telat masuk School. Kadang peraturan seperti ini sangat menyebalkan bagi Alea.
Mau ngapain aku, Alea nampak berpikir. Otak liciknya berpikir keras. Aha…kantin. Dia bisa bersembunyi disana sampai jam pelajaran pertama selesai.

Tipu-tipu ala Alea  kembali dijalankan, biar ibu warung kantin tidak memarahinya. Alea si cantik yang licik penuh dengan akal bulusnya. Dan gilanya gadis yang tidak punya tujuan hidup itu selalu memiliki prestasi akademik yang memuaskan dibandingkan temannya yang pada rajin belajar. Nyontek tidak ada dalam kamus hidupnya. Tapi anehnya disaat ngiler pun dia bisa menangkap materi pelajaran. Itu yang bikin iri teman-temannya.

Semua guru tahu tentang reputasinya amburadul, tapi mereka nggak bisa berbuat banyak untuk mengubah kelakuannya yang acak-acakan. Habis satu anak itu pintar dan selalu dikirim kalau ada olimpiade eksak atau debat bahasa inggris. Selama tidak menjurus pada pergaulan bebas masih bisa dimaklumi. []

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini