Abka tersenyum mengingat kejadian menjelang subuh tadi. Gadis itu cukup terkejut melihat dirinya ada dipesantren yang sama. Jujur melihat penampilan gadis itu yang rapi dengan jilbab lebarnya terlihat lebih anggun dan sangat menarik. Jauh berbeda ketika dia masih memakai pakaian kebesarannya saat masih menjadi pengcara yang belum menutup aurat. Cantik sih, tapi lebih cantik setelah berhijab.
Bersiap-siaplah dengan kejutan-kejutan yang lainnya Kayla Faradisa. Cowok usia tiga puluh tahun itu melangkah menuju meja kecil dan mengambil Al- Qur’an mungilnya berniat untuk Mujaro’ah. Ah, semoga saja hafalanku masih utuh, batinnya. Kesibukan akhir-akhir ini cukup membuat pikirannya kusut masai. Dan jujur dirinya pun membutuhkan sebuah ketenangan.
Tiga tahun lalu sebelum ayahnya menyerahkan estafet kepemimpinan Agler Crop untuk di kelola oleh diriya, kehidupannya sangat tenang penuh dengan kedamaian. Namun akhirnya ia harus terjun kedunia yang tak pernah diinginkannya. Dulu keinginannya cukup sederhana, hanya ingin menjadi dosen bahasa arab sehingga ia berani menempuh pendidikan sampai negri para nabi agar keinginan itu tercapai. Namun setelah lulus ayahnya memaksa untuk mengambil kuliah ekonomi sampai menyandang gelar master di Oxpord. universitas terkenal di dunia setelah berhasil lulus dengan predikat suma camlaude dia akhirnya harus mengurus sebuah perusahaan yang selalu berusaha untuk dihindarinya. Dan kini ia memegang jabatan presiden direktur menggantikan posisi ayahnya.
Banyak hal yang membuatnya terkejut ketika memegang estafet kepemimpinan Agler Crop. Ayah yang selama ini dipikir adalah hero dalam hidupnya, ternyata sangat mengecewakan. Permainan bisnis yang menghalalkan segala cara serta perempuan-perempuan yang menjadi wanita simpanan ayahnya. Rasanya mengetahui semua itu sangat menjijikan bagi Abka. Setelah ayahnya pergi dengan meninggalkan banyak masalah diperusahaan, Abka baru sadar bahwa yang sudah dibangun ayahnya dengan catatan hitam harus dirombak total. Tidak akan ada keberkahan didalamnya jika Agler crop masih seperti dulu. Beruntung bagi Abka memiliki Ibu yang mendidiknya dengan baik. Bahkan Bundanya rela membuka toko kue hasil keringatnya sendiri, agar uang hasil jerih payah ayahnya tidak termakan sama sekali oleh anak-anaknya. Karena bunda yang terlahir dari keluarga yang agamis sangat tahu bahwa harta yang makan dari hasil korupsi, menyuap, menipu, tidak akan ada keberkahan buat keluarganya.
Hari ini Abka sengaja tidak pergi kekantor, semua pekerjaan diserahkan pada orang kepercayaannya. Dia cukup memantaunya dari jauh. Sementara ingin beristirahat dari segala macam keruwetan, dengan hibernasi di pesantren milik pamannya. Sekalian menyusun rencana mendekati Kayla, semoga saja gadis galak itu mau menjadi istrinya.
***
Hari ini Kayla berencana mengajar di Aviciena. Kemarin dia sudah melakukan micro teaching, dan Alhamdulillah diterima. Kebetulan pemiliknya masih sahabat Kayla waktu di SMU. Lumayan berat tesnya, apalagi hafalan Al- Qur’an Kayla masih sedikit, dan dia tidak menguasai bahasa Arab. Tapi Ayana menyemangati kayla untuk tidak patah semangat. Suatu saat Kayla bisa jika memiliki semangat belajar yang tinggi.
“Kak Kayla hari ini jadi mengajar?” Tanya Wulan gadis yang baru memasuki kelas satu SMU.
Kayala mengangguk.
“Sayang banget ,ya?”
“Sayang kenapa?” Kayla menatap gadis didepanya dengan pandangan heran.
“Wulan lebih suka lihat mbak Kayla jadi pengacara, kelihatan keren gitu.” Ujar Wulan sambil nyengir.
“Kalau Mbak masih jadi pengacara, Mbak mungkin masih belum bejilbab. Dan Mbak juga pernah baca tentang hadist Rasulullah, beliau bersabda:
"Qadhi penentu keputusan itu ada tiga, satu di Surga dan dua di Neraka. Yang di Surga adalah Qadhi yang tahu kebenaran lalu memberikan keputusan dengannya. Sedang Qadhi yang tahu kebenaran lalu zhalim dalam keputusannya, maka ia di Neraka. Begitupula, Qadhi yang memberi keputusan tanpa ilmu, ia dineraka (HR. Abu Dawud, At – Tirmidzi dan Ibnu Majah, di shahihkan oleh Al-Albani)
“Barang siapa dijadikan sebagai Qodhi ( penentu keputusan, maka sungguh ia telah disembelih dengan tanpa menggunakan pisau ( benda tajam) (HR. Abu Dawud, At – Tirmidzi dan Ibnu Majah, di shahihkan oleh Al-Albani)
Qadhi disini adalah hakim dan juga termasuk pengacara yang ikut menentukan seseorang yang dibelanya salah atau benar. Kamu tau dek, Mbak pernah ditawari uang ratusan juta hanya untuk memenangkan sebuah kasus. Dan klien yang Mbak tangani adalah orang banyak melakukan tindakan kejahatan. Ini benar-benar sangat dilematis. Apakah kita harus mengorbankan hati nurani hanya untuk uang? Ini bukan sebuah kebenaran. Jika setiap kesalahan dibela, lalu dimana lagi kita akan menemukan kebenaran. Yang salah dibenarkan, dan yang benar disalahkan.”
“Wow…saya kagum sama Mbak Kayla. Ngomong-ngomong kenapa Mbak Kayla bisa seidealis ini?”
“Ayana teman mbak, dia selalu menasehati Mbak. Hingga membuat Mbak sadar dan memutuskan resign dari pekerjaan lawyer.”
“Wah, kapan-kapan Wulan bisa kenalan sama Mbak Ayana. Dia pasti pemikirannya hebat bisa membrain wash seorang Kayla Faradisa pengacara terkenal memilih jalan hidup menjadi muslimah sejati dan menjadikan pesantren menjadi tempat pertapaannya.”
“Cek, biasa aja kamu dek. Sudah ah, kita bisa kesiangan kalau terus mengobrol.” Kayla mengalihkan pembicaraan dari tatapan kagum teman kamarnya yang serba ingin tahu ini.
“Hehe…iya maaf. Pasti Mbak Kayla telat kalau diajak ngobrol terus.”
Keduanyapun bersiap dan memilih untuk segera turun kebawah.
Ketika sampai di gerbang Pesantren dan menunggu angkot Kayla dikejutkan oleh penampakan mahluk menyebalkan.
Dia lagi!! Gerutu hatinya. Dan Kayla berusaha untuk bersikap acuh.
“Asslalamu’alaikum.”
Kayla memilih pura-pura sibuk dengan hapenya.
“Kamu nggak tau, bahwa dalam hadist menjawab salam itu termasuk wajib. Mengucapkan Salam merupakan bagian dari lima kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya, termasuk mengucapkan salam di watsapp, dan media sosial lainnya. Salam itu bagian dari doa dan etika kesopanan orang bertamu, termasuk menyapa saudaranya lewat gadget.
Dan hukum menjawab salam kepada sesama muslim adalah wajib, sebagaimana dalam sebuah riwayat baro’ bin Azib berkata,
“Rasulullah melarang dan memerintahkan kami dalam tujuh perkara: kami diperintah untuk mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang di zholimi, memperbagus pembagian, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin. ( HR. Bukhari dan Muslim )
Ck…pagi-pagi sudah dapat ceramah geratisan, Kayla yang ingin menghindar manusia menyebalkan malah susah untuk menghindar.
“Wa’alaikum Salam. Terimakasih atas ceramah paginya.”
“Ini bukan ceramah, tapi nasehat. Sesama muslim kan harus saling mengingatkan.”
“Iya, terimakasih atas pencerahannya.”
Dan Kayla buru-buru mencegat angkot dan segera naik
“Kamu mau kemana?” Kayla membulatkan matanya ketika Abka ikut naik ke angkot yang sedang ditumpanginya.
“Mau tau, atau mau tau banget?” ujarnya datar.
Kayla memilih diam, dari pada emosinya semain naik dan ngamuk-ngamuk diangkot bisa malu menjadi tontonan geratis. Lebih malu kalau sampai ada yang memvidiokan kekesalannya, lalu viral dimedia sosial.
Lebih terkejut lagi ketika Kayla turun, mahluk astral itupun ikut turun, dan mengikuti langkahnya menuju sekolah tempat Kayla akan mengejar.
Sabarkan aku Ya Allah….dan Kayla memilih untk tidak peduli. Dia tidak mau mengotori niat baiknya hari ini dengan mengeluarkan kekesalannya. []
0 Comments:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini