Kerusakan remaja muslim Indonesia saat ini benar-benar berda dalam titik yang sangat mengkhwatirkan. Demokrasi yang kebablasan yang di dukung dengan media- media sekuler yang meracuni remaja-remaja labil untuk hidup dalam dunia yang penuh dengan senang-senang, mengiring mereka pada kehidupan yang hedonis. Kehidupan mereka di design untuk hidup seragam jadi pengikut para industri kapitalis untuk Fun dan selalu Fashionble. Tak peduli life syle mereka rusak dan memiliki mindset sampah yang penting hidup gue senang.
Mungkin kerusakan remaja seperti yang ada di atas itu hanya sebagian kecil yang terlihat karena media memberikan ruang untu mengekpos kehidupannya, mencari jalan kebahagiaan meski melawan arus secara moral. Sesungguhnya fenomena kerusakan remaja muslim seperti contoh remaja di atas bagaikan bola salju. Semua ini karena lemahnya peran keluarga-keluarga muslim yang tak mampu membentengi anak-anak mereka dengan akidah Islam yang memadai untuk memfilter derasnya arus globasi yang meyeret mereka pada pergaulan yang salah. Pendidikan sekolah yang tidak mendorong siswa untuk menjadi generasi yang berahlaqul karimah akibat di terapkannya kurikulum sekuler yang menghasilkan generasi rusak yang mendidik siswa hanya sekedar mengejar nilai tanpa adanya penanaman akidah Islam . Dan lingkungan yang begitu abai, bahkan menganggap keliaran remaja masa kini adalah hal yang wajar selama mereka tidak mengganggu orang lain. Negara pun tidak ikut andil menjaga remaja sebagai aset bangsanya menuju sebuah perubahan yang lebih baik. Negara cenderung diam bahkan ikut mendukung fenomena kerusakan remaja dengan mendukung remaja melakukan sex pranikah dengan membagi-bagikan kondom gratis di kampus-kampus untuk mencegah penularan HIV/AIDS serta mencegah kehamilandi usia muda yang di akibatkan sex bebas .
Jika keempat diatas semuanya abai, maka jangan aneh jika kerusakan remaja yang terjadi saat ini berada dalam tahap krusial.
Semua hanya mampu di atasi dengan Islam. Negara adalah peran utama yang harus mempersiapkan sekumpulan individu dan masyrakat untuk berada dalam tetaaatan ke pada Allah. Hanya islam yang mampu menjadi semua problematika kehidupan dan menghasilkan remaja dan para pemuda yang jadi dambaan islam yang mengantarkan Islam pada puncak kegemilangn Islam seperti halnya yang pernah terjadi di beberapa abad yang lalu.
Rasulullah dalam hadistnya bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT, benar-benar kagum terhadap pemuda yang tidak memiliki shawbah. (HR. Ahmad)
Maksud hadist di atas adalah pemuda yang tidk memperturutkan hawa nafsunya, dengan membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
Masa muda yang memiliki komitmen dalam ibadah tentu lebih sulit karena masa-masa seperti itu mereka berpotensi besar untuk di dominasi oleh syahwat sehingga Allah pun kagum terhadap pemuda yang tetap berada dalam ketaatan ke pada Nya.
Islam sangat member perhatian yang sangat besar ke pada remaja dan pemuda muslim dan senantiasa mengarahkn mereka pada hal-hal kebaikan untuk dunianya juga akhiratnya.
Wahai remaja, engkau adalah mutiara di tengah lumpur peradaban yang rapuh.
Keistiqomahanmu dalam mempertahankan identitas dirimu sebagai seorang muslim adalah cahaya di gulita malam.
Kesabaranmu dalam menafaki jalan terjal medan dakwah adalah benteng terkuat untuk menyongsong perubahan.
Tetaplah genggam Islam di hatimu meski seperti menggenggam bara api.
Semoga perjuangan mu adalah jalan menuju kemenangan yang menghantarkan kita semua ke Jannah Nya.
0 Comments:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini