Subscribe Us

MANAJEMEN WAKTU

Keberkahan hidup seseorang, bisa dilihat dari cara mereka dalam majemen waktunya. Bagi yang tidak memiliki managemen waktu yang baik sejak kecil, memanage waktu dengan baik setelah dewasa itu sangat sulit. Dan hal ini pernah saya rasakan. Pekerjaan keteteran dan selalu kelelahan jika banyak sekali pekerjaan, dan lebih tidak baik lagi jika mengerjakan sesuatu yang penting menjelang deadline. Itu semua berawal dari managemen waktu yang buruk. Lalu bagaimana cara agar manajemen waktu kita baik, membiasakannya tentu bukanlah hal yang mudah, butuh proses yang sangat panjang.

Di dunia ini setiap orang memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam. Tapi, mengapa ada yang sukses dan yang enggak sukses? Itu semua berawal dari manajemen waktu. Mereka yang sukses adalah orang yang pandai mengelola waktunya dengan sangat baik. Tidak mungkin sekali, jika kesuksesan mereka bisa diraih dengan ongkang-angking kaki, berleha-leha, kumpul-kumpul nggak penting sambil ghibahin keburukan orang lain, atau kongkow-kongkow nggak jelas sambil mamerin harta. Orang yang sukses secara dunia, atau secara dunia dan akhiratnya adalah mereka adalah orang yang pandai memanfaatkan waktu dengan sebaik-sebaiknya. Bagi orang kafir atau orang yang hidupnya adalah materi, ' waktu adalah uang' sedang bagi orang mukmin waktu di ibaratkan pedang.

Orang-orang yang pandai mengelola waktu mereka pasti banyak melewatkan hal yang tidak penting selama hidup. Tujuan hidup mereka sangat jelas. Langkah apa yang mesti di ambil dalam satu tahun, lima tahun, atau sepuluh tahun yang akan datang. Manusia memang hanya bisa berencana, dan Allah yang menentukan apa yang terbaik untuk kita butuhkan. Namun, perasangka Allah tergantung perasangka hamba Nya.

Pernahkah melihat orang yang memiliki banyak kesibukan, tapi tidak pernah terlihat kelelahan?  Semua hal itu mereka nikmati karena sudah menjadi kebiasaan. Mereka mewati hal itu, mungkin saja sudah ribuan proses yang dilewati. Hingga kelelahan, air mata, cibiran orang sudah tidak dirasakan lagi. Karena jiwanya sudah kuat melewati berbagai macam rintangan. Tempaan hidup membuatnya menjadi tangguh. Dan saat ini, dia tinggal merasakan manisnya, sedangkan para nyinyirun bisa jadi masih ada ditempat, tak beranjak lebih baik dari hidupnya. Dan bisa jadi orang-orang yang kita anggap berhasil, mereka merayu Allah lebih kuat dan intens. Disaat kita pasti ileran di pulau kapuk, mereka sudah bangun jam dua malam untuk merayu Allah, dilanjutkan melakukan aktivitas yang sudah menjadi rutinitas sampai pagi. Jika kita ingin seperti mereka maka majemen waktunya harus lebih baik. Dengan melakukan hal-hal kecil, tapi dilakukan secara terus menerus. Misalkan, membiasakan membaca Al- Qur'an setelah salat lima waktu, tidak usah banyak, tapi dilakukan secara berkesinambungan. Cukup membaca 10 ayat perhari, dibaca bersama terjemahannya. Itu artinya kita dalam sehari sudah membaca lima puluh ayat. Bisa ditambah dengan menghafal Al-Qur'an, satu ayat dalam satu hari. Itu adalah manajemen waktu, dengan melakukan sesuatu yang dimulai dari langkah kecil yang akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat di suatu hari nanti. Karena sesuatu yang baik, yang kita lakukan pada hari ini, tidak pernah ada yang sia-sia. Bahkan akan sangat berguna untuk bekal hidup kita.

Allah dalam Ak-Qur'an banyak sekali bersumpah dengan waktu. "Demi masa, Demi Fajar, Demi Duha" Itu dikarenakan waktu sangat berharga bagi seorang muslim sejati. Menyia-nyiakannya adalah kerugian.

Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: dua nikmat yang tertipu pada keduanya—yaitu: lalai pada keduanya—banyak dari manusia: kesehatan dan waktu luang. (HR. Bukhari),

Maka mari kita berbenah, kelola waktu dengan baik. Agar tidak menjadi orang yang merugi. Karena penyesalan bagi orang yang senang membuang-buang waktu, akan dirasakan ketika usia senja sudah membayang. Dan banyak sekali kesempatan emas yang sudah terlewatkan. []


0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini