Subscribe Us

GENERASI TANPA ADAB


Apa yang salah dengan pendidikan saat ini? Semakin hari generasi yang di hasilkan semakin kurang adabnya. Tentu hal sangat menyedihkan jika generasi yang dihasilkan adalah generasi yang kurang beradab.
Orang tua atau  dunia pendidikankah yang harus di salahkan dalam masalah degradasi adab ini? Bisa jadi kesalahan ada di dua- duanya. Karena tak patut jika saling melempar kesalahan.
Disaat dunia pendidikan yang semakin sekuler dan hanya sekedar transformasi ilmu pengetahuan saja tanpa mempedulikan bab-bab adab maka adalah hal wajar jika generasi yang diharapkan saat ini sangat jauh dari keteladanan. Maka sepatutnya orang tua dirumah menjadi benteng terkuat anak-anaknya agar hal yang tidak di ajarkan di sekolah bisa di ajarkan di rumah. Namun jika ke dua-dua nya abai maka akan jadi kehilangan generasi yang beradab dan memiliki integritas. Pintar tapi tak bermoral itu meyedihkan.

Begitupun saat sekolah memberikan keteladan pada anak-anaknya namun orang tua di rumah cenderung abai pada permasalahan adab itupun sebuah kesalahan yang fatal. Rumah dan sekolah harusnya saling bersinergi dalam pembentukan adab anak agar hasil yang di dapatkan bisa ballance. Karena tak sedikit para guru yang memberi nasehat-nasehat islami dan motivasi yang membangun untuk perkembangan dunia masa depan anak yang baik namun rumah mereka adalah racun yang mempola karakter anak menjadi rusak. Maka di sinilah perlunya kerjasama antara sekolah , guru dan orang tua. Kalau perlu orang tuanya yang perlu di didik ilmu parenting islami agar memahami bagaimana cara mendidik anak yang berkarakter Qur'ani. Anak yang saleh lebih mudah di arahkan untuk menjadi pintar. Tapi anak yang pintar tanpa pendidikan adab islam sangat susah  di arahkan untuk menjadi saleh. Bahkan kepintarannya bisa menjadi bom waktu yang menghancurkan di masa depan.

Pengasuhan yang kurang baik bisa menyebabkan anak kurang memiliki adab. Dalam sebuah hadits di katakan bahwa yang me-Majusikan  dan men-Yahudikan seorang anak adalah orang tuanya. Maka peran terbesar pendidikan adab anak ada di pundak orang tuanya. Sudah seharusnya orang tua terjun secara langsung ikut andil dalam perbaikan adab generasi yang sudah kurang beradab. Ilmu Membaca dan menghitung itu penting untuk si anak namun pendidikan adab anak jangan di nomor duakan.

Para ulama di jaman dahulu mereka lebih mendahukan mempelajari adab sebelum mempelajari hal lainnya. Karena saking pentingnya mempelajari adab sebelum mempelajari ilmu mereka harus belajar adab dalam waktu yang cukup panjang.

Berbeda halnya dengan pendidikan zaman ini pendidikan yang semakin instan dan tanpa ruhiyah menjadikan mereka generasi pragmatis, menghalalkan segala cara , cengeng dan tidak sopan. Hal ini bisa kita lihat dari komen-komen di dunia maya yang kelewat batas dalam mencaci dan memaki menandakan adab sudah hilang dari mereka. Tulisan-tulisan keji yang berisi fitnah.  Membully seakan pekerjaan yang menyenangkan, berkomentar jauh dari kesatunan , kesopaanan yang semakin menipis dalam kehidupan. Alih -alih menghargai gurunya bahkan berpapasan di jalan pun mereka calm down aja. Salam , sapa , senyum , sopan dan santun sudah hilang  berbeda dengan zaman di saat kita masih kanak-kanak saat melihat guru dari jauh saja seorang murid akan berlari untuk salim sekaligus menyapa. Mengapa adab seperti itu perlahan tergeser dari diri seorang anak? Apakah sudah begitu miskinnya figur teladan. Kesantunan tetap tidak membedakan batas dunia nyata dan maya. Keduanya harus tetap ada jika mengaku diri sebagai muslim yang berahlaqul Karimah. Jangan sampai menjadi mulutmu harimaumu, atau jarimu harimaumu.

Pendidikan adab adalah masalah kita. Masalah dunia pendidikan dan masalah orang tua. Mari kita saling bahu- membahu agar generasi kita menjadi generasi yang luhur dengan adab ketimurannya bukan generasi sampah yang bikin dunia tambah keruh

0 Comments:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini